kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BI diprediksi tahan suku bunga, berikut proyeksi pergerakan IHSG dari analis


Senin, 17 Agustus 2020 / 18:36 WIB
BI diprediksi tahan suku bunga, berikut proyeksi pergerakan IHSG dari analis
ILUSTRASI. Karyawan mengamati harga saham di Profindo Sekuritas Indonesia.


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) bakal berlangsung pada Selasa-Rabu, 18 Agustus-19 Agustus 2020. Analis memperkirakan, BI bakal mempertahankan suku bunga acuan dalam RDG bulanan kali ini.

Sebagai pengingat, pada Juli 2020, BI-7 Days Reverse Repo Rate (BI7DRR) diturunkan sebesar 25 basis poin (bps), dari 4,25% menjadi 4%. Keputusan tersebut menjadi penurunan suku bunga yang keempat sepanjang tahun 2020 setelah BI memangkas suku bunga pada Februari, Maret, dan Juni 2020 dengan besaran masing-masing 25 bps.

Baca Juga: IHSG Reli Sepanjang Pekan Lalu, Asing Masih Kabur, Saham BBRI dan BBCA Diburu

Analis Pilarmas Investindo Sekuritas Okie Ardiastama mengestimasi, BI bakal mempertahankan suku bunganya di posisi saat ini yakni 4%. Hal ini seiring dengan upaya BI untuk menjaga stabilitas moneter guna mendukung sektor riil.

Ia menilai, keputusan untuk menahan suku bunga akan berdampak baik bagi investor saham maupun obligasi. "Pasalnya, pelaku pasar menilai aksi BI yang telah menurunkan suku bunga acuan sejak awal tahun sudah cukup," ungkap Okie saat dihubungi Kontan.co.id, Senin (17/8).

Sementara itu, apabila BI ingin menurunkan atau menaikkan suku bungnya, maka perlu indikator makro untuk menyeimbangkan keputusan BI dalam menjaga stabilitas moneter.

Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana juga memperkirakan, BI akan mempertahankan BI7DRR di level 4%. Alhasil, keputusan ini ia prediksi tidak akan berdampak besar terhadap pergerakan IHSG ke depannya.

Ia memperkirakan, pergerakan IHSG pada sisa waktu Agustus 2020 ini masih berpeluang menguat tapi cenderung bergerak terbatas dan rawan koreksi. 

"Untuk koreksi, kami perkirakan yang terdekat berada di level 5.080an terlebih dahulu," kata Herditya.

Menurut di, sentimen penggerak IHSG masih berkutat pada kebijakan stimulus untuk membangkitkan ekonomi dan perkembangan vaksin Covid-19. Sebagai informasi, saat ini IHSG berada di level 5.247,69.

Meskipun begitu, hingga akhir tahun 2020 ia memproyeksi IHSG bakal naik mendekati level penutupan tahun 2019 yang berada di posisi 6.200-an. "Dengan adanya pemulihan ekonomi kami perkirakan IHSG dapat membaik dan pergerakan IHSG dapat mendekati penutupan 2019 yang  kami perkirakan merupakan level terbaiknya," tutur dia.

Baca Juga: IHSG naik lebih dari 2% sepekan, ranking bursa Indonesia naik di Asia Pasifik

Sementara itu, Okie berpendapat, pelaku pasar masih akan fokus pada langkah pemerintah dalam menyerap dana program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Dampak dari realisasi program tersebut terhadap perekonomian dalam negeri juga bakal terlihat pada akhir tahun, setelah kebijakan fiskal terealisasi.

"Tentu hal tersebut dapat menjadi turning point investor untuk percaya dan menghitung ulang pertumbuhan ekonomi pada tahun depan," kata Okie.

Sentimen lainnya berasal dari hubungan geopolitik antara Amerika Serikat (AS) dan China menjelang pemilu AS. Pelaku pasar berharap, kebijakan yang nantinya diambil tidak berpengaruh secara negatif pada permintaan maupun penawaran pada perdagangan internasional.

"Mengingat, perekonomian dunia sedang melambat sehingga diharapkan hubungan kedua negara tersebut dapat mendukung pemulihan ekonomi," ucap Okie. Ia memprediksi, IHSG hingga akhir bulan Agustus akan bergerak turun terbatas dengan kisaran 5.060-5.360.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×