kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45892,58   -2,96   -0.33%
  • EMAS1.324.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BFI Finance tawarkan obligasi Rp 655 miliar


Kamis, 19 Maret 2015 / 18:27 WIB
BFI Finance tawarkan obligasi Rp 655 miliar
ILUSTRASI. Manfaat buah pir untuk kesehatan.


Reporter: Wahyu Satriani | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA.  Penerbitan obligasi korporasi kian ramai. Kali ini, PT BFI Finance Indonesia menerbitkan obligasi berkelanjutan II tahap II senilai Rp 655 miliar

Berdasarkan keterangan resmi perusahaan, obligasi ini diterbitkan dalam dua seri. Seri B diterbitkan senilai Rp 105 miliar.

Seri ini bertenor dua tahun dan akan jatuh tempo 19 Maret 2017.Kupon yang ditawarkan sebesar 10,5% dengan frekuensi pembayaran secara tiga bulanan. Untuk pembayaran kupon pertama akan dilakukan pada 19 Juni 2015.

Kemudian seri C diterbitkan senilai Rp 550 miliar. Seri ini bertenor tiga tahun dan akan jatuh tempo 18 Maret 2018. Surat utang ini ditawarkan dengan kupon 10,875% dan pembayaran secara tiga bulanan. Pembayaran kupon pertama akan dilakukan pada 19 Juni 2015.

Obligasi ini telah memperoleh hasil pemeringkatan dari fitch ratings Indonesia A+ (idn), dan penjamin pelaksana emisi terdiri dari Danareksa Sekuritas, Indo Premier Securities, Mandiri Sekuritas dan Trimegah Securities.

Sebelumnya, pada tahap I, perseroan telah menerbitkan obligasi senilai Rp500 miliar dari total penawaran umum berkelanjutan yang ditargetkan mencapai Rp2,5 triliun.

Kupon ini lebih tinggi dibandingkan penawaran umum tahap I yang dilakukan tahun lalu. Saat itu, obligasi ini diterbitkan dalam tiga seri. Yakni, seri A berjangka waktu satu tahun membagikan kupon 10,5% per tahun.

Kemudian, seri B dan C masing-masing bertenor dua dan tiga tahun. Kedua seri tersebut membagikan kupon masing-masing sebesar 11% dan 11,5%.

Analis Millenium Danatama Asset Management Desmon Siitonga memperkirakan penurunan kupon dipicu oleh turunnya yield surat utang negara (SUN) acuan sepanjang tahun ini. "Sebab, penentuan kupon obligasi korporasi berdasarkan benchmark SUN di tenor yang sama ditambah spread," kata Desmon, Kamis (19/3).

Menurut Desmon, kupon tersebut cukup menarik dan sesuai dengan kondisi pasar saat ini. Namun, pergerakan di pasar sekunder diperkirakan bakal kurang likuid.

"Obligasi ini tidak akan terlalu banyak ditransaksikan di pasar sekunder. Artinya, investor akan cenderung mencari dari penawaran di pasar primer atau saat di emisi," ujar Desmon.

Investor yang akan menyerap obligasi ini diperkirakan investor institusi asuransi, manager investasi, dan dana pensiun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Accounting Mischief Practical Business Acumen

[X]
×