Reporter: Veri Nurhansyah Tragistina | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan akan kembali bergerak konsolidasi pada perdagangan Selasa (9/12) besok. Senin (8/12) sore tadi, IHSG ditutup melemah 0,85% ke level 5.144,01.
Hans Kwee, Direktur Investa Saran Mandiri menyatakan, koreksi yang terjadi saat ini merupakan efek dari aksi ambil untung (profit taking) yang dilakukan investor.
Maklum, level IHSG saat ini sudah terbilang tinggi. Sejak awal tahun, IHSG bahkan sudah menguat sekitar 20%. "Jadi, ini profit taking biasa karena IHSG dianggap sudah naik tinggi," terang Hans, Senin (8/12).
Di sisi lain, tidak banyak sentimen baik domestik maupun global yang mempengaruhi IHSG secara signifikan. Kondisi Eropa masih belum menunjukkan perbaikan, terutama terlihat dari terpangkasnya rating Italia.
Namun, kondisi ini sudah diantisipasi oleh investor terutama lantaran belum adanya rencana kebijakan strategis yang dirilis negara-negara Uni Eropa untuk memulihkan perekonomiannya.
Sebaliknya, harapan akan hadirnya sumber likuiditas baru mengemuka seiring konstelasi politik di Jepang yang menguntungkan partai penguasa. Hal ini membuka kemungkinan Jepang bakal menggelar program stimulus ekonomi semacam Quantitative Easing (QE).
"Di saat Amerika Serikat (AS) mengurangi QE, negara berkembang seperti Indonesia bisa berharap gelontoran likuiditas baru dari Jepang," ungkap Hans.
Hans meyakini IHSG akan bergerak konsolidasi dengan support 5.120-5.100 dan resistance 5.188-5.200
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News