Reporter: Dede Suprayitno | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Kamis (8/2) ditutup menguat 0,15% ke level 6.544,63. Namun, pemodal asing masih mencatatkan penjualan bersih net sell di semua pasar sebesar Rp 765,08 miliar. Sedangkan, secara year to date (ytd), net sell asing sebesar Rp 3,10 triliun.
Muhammad Nafan Aji, analis Binaartha Parama Sekuritas menyatakan, IHSG sempat melemah pada sesi pertama. Hal itu karena mendapat sentimen negatif dari pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat. Namun, pada sesi dua, indeks menguat. Hal ini didorong oleh faktor fundamental makroekonomi dalam negeri yang solid.
“Selain itu, hasil positif dari data cadangan devisa RI juga menjadi penopang IHSG pada penutupan,” kata Nafan, Kamis (8/2)
Menurutnya, pada perdagangan besok, IHSG masih minim dari sentimen positif. Apalagi keadaan rupiah masih terdepresiasi terhadap dollar AS. Dollar unggul karena menguatnya yield US Treasury menjadi indikasi kuat kenaikan suku bunga The Federal Reserves dalam waktu dekat.
Nafan memprediksi, Jumat (9/2), IHSG berpotensi melemah pada range 6.507,55 - 6.567,72. Saham pilihan Nafan diantaranya ASII, LPKR, PPRO, SILO, SRIL, dan SSMS.
Dari sisi teknikal, Hendri Widiantoro, analis Erdikha Elit Sekuritas menyatakan, indeks di akhir perdagangan Kamis ditutup menguat tipis membentuk candle doji, pola pergerakan sideways. Bill William masih menunjukan fase deselerasi, menanti konfirmasi reversal momentum lebih lanjut. Indikator ADX menunjukan pola no trend dengan figur -DI berada di atas +DI, namun garis ADX mengarah turun.
Ia memprediksi, besok, indeks acuan akan bergerak tipis di zona positif mencoba menutup resistance gap 6.556 dengan range pergerakan antara 6.509-6.563. “Saham-saham yang dapat diperhatikan meliputi WIKA, JSMR, WSKT, AKRA dan LPPF,” saran Hendri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News