Reporter: Sinar Putri S.Utami | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi masih akan menguat. Pada perdagangan, Kamis (12/3), IHSG ditutup menguat 0,37% ke level 5.439,83. Bursa Asia juga ikut menguat 1,2% menjadi 143,82 pada pukul 16.05 waktu Hong Kong.
Analis Lautandhana Securindo Krishna D Setiawan menuturkan, penguatan indeks saham itu dipengaruhi oleh pergerakan rupiah yang kemarin menguat tipis menjadi Rp 13.183 per dollar Amerika Serikat. Penguatan itu karena mata uang Euro yang mengalami rebound tipis.
"Dengan rupiah yang rebound ini bisa dijadikan titik balik penguatan rupiah sehingga dapat memicu laju indeks," kata Krishna kepada KONTAN.
Selain dari rupiah, laju IHSG kemarin juga dipengaruhi dana asing yang keluar lebih sedikit dibandingkan hari sebelumnya yakni senilai Rp 138,26 miliar. Adapun, pada Rabu (12/3) asing sempat mencatatkan net sell hingga Rp 1 triliun.
Lanjar Nafi Taulat, Analis Reliance Securities mengatakan, pergerakan IHSG kemarin cenderung mixed. Hal itu dinilainya lantaran, masih minimnya sentimen dari dalam negeri.
Ia juga memaparkan, bursa Asisa mayoritas menguat karena dipicu pernyataan bank sentral China yang terus merencanakan untuk meliberalisasi suku bunga bahkan ketika ekonomi melambat. Sementara untuk akhir pekan, Lanjar bilang IHSG cenderung sepi sentimen seiring menantinya data penjualan ritel dan tingkat pengangguran di Amerika Serikat.
Secara teknikal kemarin IHSG rebound pada lower bollinger band dan kembali ditutup di atas support fractal. Hal tersebut merupakan indikasi yang cukup positif meskipun Indikator Stochastic dan RSI masih belum menunjukkan pembalikan arah.
Khrisna memprediksi IHSG akan bergerak di kisaran 5.419-5.470 dan lanjar di 5.400-5.465.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News