Reporter: Cindy Silviana Sukma | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat dalam perdagangan pasar modal, Selasa (2/7). IHSG naik 0,48% menjadi 4.908,274.
Kenaikan ini juga sejalan dengan menguatnya indeks bursa regional. Indeks MSCI Asia Pacific tumbuh 1% ke level 147,65, naik selama tiga hari berturut-turut. Pertumbuhan ini diikuti beberapa indeks lainnya, seperti Indeks Jepang Topix sebesar 0,4%, indeks Kospi menanjak 0,8%, Strait Times Indeks di Singapura naik 0,7 persen, dan S&P/ASX 200 Australia melonjak 1,5%.
Meningkatnya IHSG dipengaruhi beberapa sentimen dari luar maupun dalam negeri. Menurut Muhammad Alfatih, analis Samuel Sekuritas, hasil IHSG pada Selasa ini merupakan efek dari data inflasi dan neraca dagang yang positif. "Data neraca dagang pada Mei menunjukkan surplus, dan inflasi terkendali. Hal ini menopang penguatan rupiah, dan indeks," tuturnya.
Andre Setiawan. analis Minna Padi Investama menambahkan, sentimen indeks Dow Jones dan S&P yang mencapai level tinggi terbaru, ikut mendorong penguatan bursa regional, termasuk Indonesia.
Sementara, untuk Kamis (3/7) besok, penguatan IHSG diperkirakan masih berlanjut, dimana efek data ekonomi Indonesia masih mempengaruhi IHSG. Alfatih memproyeksikan, posisi IHSG akan bullish dengan resistance di level 4.931 dan support 4.876. Sependapat dengan bullish-nya IHSG besok, Andre memperkirakan level support akan berada di 5.800 - 5.775, dan resistance 4.909.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News