Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Uji Agung Santosa
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih melenggang di zona hijau pada perdagangan Selasa (10/3). IHSG ditutup naik 0,33% ke level 5.462,93. Kenaikan IHSG itu berada saat investor asing justru melakukan aksi jual. Net sell investor asing mencapai Rp 485 miliar pada perdagangan hari ini.
Analis Semesta Indovest Aditya Perdana Putra mengatakan, nilai tukar rupiah yang terus melemah dan menembus Rp 13.059 per dollar Amerika Serikat (AS) membuat investor asing mulai melakukan aksi jual. Menurutnya, pelemahan rupiah ini bakal menjadi fokus investor yang bisa menyetir pergerakan IHSG.
Pasalnya, pelemahan rupiah bisa menekan kinerja emiten yang memiliki eksposur ke barang impor, seperti emiten manufaktur, aneka industri, dan barang konsumsi. Untungnya, sisi ekonomi makro dalam negeri masih positif. Sehingga, investor domestik masih cukup rajin melakukan akumulasi saham. 'Namun pelemahan rupiah melemahkan ekspektasi investor asing. Menurut mereka hal ini tidak baik secara jangka panjang," ujarnya.
Penguatan IHSG hari ini lebih disebabkan karena teknikal rebound. Perlu diwaspadai, membaiknya ekonomi AS bisa membuat pergerakan indeks regional berbalik arah karena ada kekhawatiran ada percepatan penaikan suku bunga The Fed.
Analis Phintraco Securities Setiawan Effendi juga bilang, belum adanya intervensi dari Bank Indonesia bisa membuat rupiah terus tertekan.
Meski ada sentimen negatif dari nilai tukar, baik Aditya maupun Setiawan memperkirakan, IHSG pada besok Rabu masih bisa bergerak di zona hijau meski terbatas. Menurut Aditya, IHSG akan bergerak di rentang support-resistance 5.384-5.511. Sementara Setiawan memprediksi IHSG bergerak bullish di level 5.414-5.496.
Yuganur Wijanarko, analis HD Capital mengatakan, rebound IHSG hari ini didorong oleh saham big cap index movers yang naik dari koreksi intraday. Menurutnya, IHSG bakal bergerak menuju target resistance 5.475-5.550. Sementara level support berada di kisaran 5.294-5.415. Dia merekomendasikan buy untuk saham BBNI, ASII, BBCA, dan BBRI.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News