Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Kontrak Waskita untuk proyek Sudan Selatan sendiri sudah ditandatangani pada 20 september 2022 lalu di New York. Jika Pertamina sudah menandatangani kontrak, nantinya kontrak-kontrak tersebut akan dijadikan satu menjadi kontrak induk.
"Jadilah skema barter tadi," katanya.
Proyek internasional kedua adalah pembangunan jalan di Timor Lester dengan nilai kontrak mencapai US$ 20 juta atau setara dengan Rp 250 miliar.
Destiawan mengatakan, kontribusi proyek Sudah Selatan dan Timur Leste terhadap pendapatan perusahaan masing-masing mencapai 5% dan 2%.
Proyek domestik
Salah satu proyek domestik andalan Waskita adalah proyek Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Untuk tahun depan, Waskita akan menggarap Gedung Sekretariat Negara dengan nilai kontrak Rp 1,3 triliun.
"Untuk proyek gedung Sekretariat Negara, Waskita menanganinya sendiri," jelas Destiawan.
Selain itu, ada juga proyek jalan tol di IKN dengan nilai kontrak Rp 2,6 triliun. Proyek ini dikerjakan secara konsorsium antara Waskita bersama Modern Group dan PT Nindya Karya.
Baca Juga: Neraca Waskita Karya (WSKT) Kian Sehat Berkat Suntikan Modal
"Dalam proyek ini, Waskita dapat bagian 40% dan bertindak sebagai leader konsorsium," paparnya.
Waskita juga memiliki target penambahan proyek IKN, seperti perumahan menteri, mesjid, ada lima perumahan menko, dan dormitory atau perumahan untuk ASN.
"Pokoknya, setiap tender yang ada di sana kita akan ikut," jelasnya.
Tahun depan, Waskita juga menargetkan penyelesaian jalan tol, yakni Tol Bocimi (Bogor-Ciawi-Sukabumi) dan Tol Kapal Betung (Kayu Agung-Palembang-Betung).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News