Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Noverius Laoli
Menurut Ray, perbandingan secara kuartalan (q-on-q) antara kuartal I-2024 dan kuartal IV-2023 akan lebih mencerminkan kinerja HRUM. Hal ini juga mempertimbangkan posisi harga batubara pada kuartal I-2023 yang kala itu masih berada di level yang tinggi.
Ray menyoroti posisi EBITDA HRUM yang mencapai US$ 92 juta pada kuartal I-2024. Jumlah itu turun 42% secara year-on-year, namun tumbuh 43% secara q-on-q. "Jadi perbandingan year-on-year cukup besar penurunannya, tapi secara kuartal masih relatif baik," tandas Ray.
Rekomendasi Saham
Dari sisi pergerakan saham, harga HRUM ambles 6,30% ke level Rp 1.115 per saham pada perdagangan Jum'at (7/6). Harga saham HRUM telah mengakumulasi pelemahan 16,48% secara year to date.
Head of Equity Research Kiwoom Sekuritas Indonesia Sukarno Alatas menaksir kinerja HRUM masih berpotensi menyusut, meski dengan level penurunan yang tidak signifikan. Penurunan kinerja masih akan disebabkan oleh harga batubara yang landai.
Baca Juga: Cek Rekomendasi Saham Harum Energy (HRUM) yang Jual 49% Portofolio Bisnis Nikel
Namun, kinerja HRUM mulai tertopang oleh tambahan kontribusi dari segmen bisnis nikel. Sukarno pun menyarankan untuk wait and see terhadap saham HRUM. Bahkan secara jangka pendek bisa pertimbangkan untuk trading sell terlebih dulu.
"Nantinya buyback ketika sentimen positif kembali muncul dan kondisi tekanan jual sudah meredah atau jenuh jual. Perlu dipantau harga komoditas yang bersangkutan yaitu harga batubara dan nikel," terang Sukarno kepada Kontan.co.id, Jum'at (7/6).
Equity Analyst Kanaka Hita Solvera, William Wibowo juga menyarankan wait and see terlebih dulu untuk saham HRUM. Secara teknikal, cermati level support di harga Rp 1.075 dan resistance pada area Rp 1.320 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News