Reporter: Aloysius Brama | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - BOGOR. PT DMS Propertindo Tbk bersiap masuk bursa. Calon emiten ini akan semakin ekspansif setelah meraih pendanaan melalui penawaran perdana saham atau initial public offering (IPO).
DMS akan mulai tercatat di bursa pada 9 Juli 2019 nanti. Sedangkan penawaran umum saham DMS akan dimulai pada 7 Juli 2019 hingga 8 Juli 2019.
Dari IPO ini, DMS menargetkan pendanaan sebesar Rp 180 miliar. Sekitar Rp 100 miliar dari dana tersebut akan digunakan DMS untuk mengakusisi sebuah lahan di Bandung Selatan, Jawa Barat.
Sedangkan sisanya akan digunakan DMS sebagai modal kerja. “Selain untuk modal kerja entitas induk, akan digunakan untuk modal operasional anak perusahaan juga yaitu PT Padajaran Raya,” kata Direktur Utama DMS Propertindo Mohamad Prapanca.
Untuk ekspansi, Prapanca mengatakan, pihaknya akan segera merealisasikan rencana pengembangan sebuah kawasan small city di Bandung Selatan. Prapanca mengklaim, DMS akan menjadi perusahaan pengembang pertama yang membangun kawasan residensial dengan konsep small city di daerah tersebut.
Ia menyebutkan, DMS telah mengantongi izin prinsip untuk mengembangkan kawasan yang nantinya dikhususkan untuk segmen menengah tersebut. Ia mengatakan, nantinya kawasan itu memiliki luas 63 hektare. “Pembangunan akan dimulai dalam waktu dekat. Estimasi pengerjaan selama satu tahun lah kira-kira,” terangnya.
Dari pembangunan itu, Prapanca optimistis bisa meningkatkan kinerja keuangan perusahaan. Namun ia tidak mau merinci lebih lanjut berapa pertumbuhan kinerja yang ditargetkan DMS.
Sedangkan dari proyek eksisting, Prapanca mengaku tidak berekspektasi terlalu banyak. “Mungkin akan agak sedikit turun, tapi yang jelas kami masih akan mencatatkan laba,” tambahnya.
Pendapatan DMS pada tahun 2018 tumbuh 424,71% menjadi Rp 170 miliar. Di tahun 2017, pendapatan DMS hanya sebesar Rp 32 miliar.
Lonjakan pendapatan itu turut mengerek laba bersih DMS. Tercatat pertumbuhan laba bersih DMS mencapai 18,61% menjadi Rp 13 miliar. Sebagai informasi, di tahun 2017 laba bersih DMS cuma Rp 11 miliar.
DMS Propertindo merupakan perusahaan properti residensial. Produk residensial DMS antara lain Accola Park Serpong, Accola Residences, serta Accola Garden Samarinda.
Selain residensial, DMS juga mengembangkan hotel. Tercatat ada dua hotel yang masuk dalam jaringan bisnis DMS yaitu Zest Hotel di Yogyakarta dan FABU Hotel di Bandung, Jawa Barat.
Selain itu, DMS masih memillki beberapa persediaan tanah dengan total 52,4 hektare. Dari jumlah itu, sebesar 3,2 hektare berada di Serpong, Tangerang Selatan dan dikendalikan oleh dua entitas anak yaitu DMS Graha dan DMS Laguna. Rencananya DMS akan mengambangkan 1,8 hektare lahan sebagai rumah tapak. Dan sisanya yakni sebesar 1,4 hektare sebagai apartemen.
Sedangkan sebesar 49,2 hektare sisanya berada di Samarinda. Melalui anak perusahaan DMSPS, perusahaan itu akan membangun area rumah tapak dan area komersial.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News