Reporter: Yuliana Hema | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Hatten Bali Tbk akan memperluas area penjualan hingga menjajaki peluang ekspor wine untuk menggenjot pendapatan pasca melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Hatten Bali berencana melakukan penawaran umum saham alias initial public offering (IPO) dengan melepas 678 juta saham atau setara dengan 25,02% dari modal ditempatkan dan disetor penuh.
Presiden Direktur Hatten Bali Ida Bagus Rai Budarsa menyebutkan, dengan melakukan IPO akan membuat struktur permodalan perusahaan semakin lebih kuat.
"Diperlukan modal kerja yang cukup besar karena produksi wine cukup lama," jelas Ida Bagus dalam public expose virtual, Kamis (22/12).
Baca Juga: BEI Kembali Bakal Kedatangan Emiten Minuman Beralkohol, Begini Kata Analis
Dia merinci untuk produksi white wine membutuhkan waktu produksi sekitar 6 bulan. Sementara untuk produksi fortified wine perlu waktu sampai dengan 5 tahun.
Untuk itu, Hatten Bali telah menyiapkan beberapa strategi baik secara operasional hingga pemasaran dan distribusi. Pertama, perusahaan akan menjaga hubungan dengan petani lokal di Bali dan grab grower di Australia.
Dari sisi operasional, calon emiten berkode WINE ini akan terus melakukan riset dan perkembangan. Ida Bagus bilang, pada 2023 dan 2024, Hatten punya rencana meluncurkan produk baru.
"Kami juga akan area pemasaran seperti di Labuan Bajo, Raja Ampat, Lombok dan lainnya. Kami melihat ada perkembangan konsumsi wine di sana," imbuhnya.
Adapun untuk kawasan Bali, Hatten Bali telah mendistribusikan wine ke 1.625 restoran, 993 hotel, 559 penjual eceran atau toko, dan punya 4 sub-distributor.
Di luar Bali, WINE menyuplai 623 restoran, 178 hotel, 363 penjual eceran dan 24 sub-distributor. Ida Bagus menyampaikan WINE juga akan menjajaki peluang ekspor.
Tak hanya meningkatkan kuantitas dan kualitas produk, Ida Bagus bilang kedepannya perseroan akan memperkenalkan kebun anggur WINE sebagai destinasi wisata.
Merujuk prospektus perseroan, WINE berencana memasang harga IPO di kisaran Rp 100-Rp 150. Dus, perusahaan asal Bali ini berpotensi meraup dana segar sejumlah Rp 67,8 miliar-Rp 101,7 miliar.
Asal tahu saja, saat ini, perseroan memiliki beberapa varian wine yaitu Aga White, Sweet Alexandria, Aga Rosé, Aga Red, Sweet Syrah, Tunjung Brut Sparkling, Jepun Sparkling Rosé, Pino De Bali, Bali White, Bali Rosé , Bali Red dan lainnya.
Baca Juga: IPO Jobubu Jarum Minahasa (BEER) & Hatten Bali (WINE), Investor Harus Punya Exit Plan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News