kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Berpotensi Punya Kinerja yang Solid, Intip Rekomendasi Saham Ciputra (CTRA) Berikut


Selasa, 10 Mei 2022 / 17:37 WIB
Berpotensi Punya Kinerja yang Solid, Intip Rekomendasi Saham Ciputra (CTRA) Berikut
ILUSTRASI. Ciputra Development (CTRA) berhasil membukukan marketing sales yang solid pada kuartal pertama 2022.


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Ciputra Development Tbk (CTRA) berhasil membukukan marketing sales yang solid pada kuartal pertama 2022. Solidnya catatan tersebut diproyeksikan akan terus berlanjut pada sisa tahun ini.

Tercatat, emiten properti ini mengantongi marketing sales sebesar Rp 1,9 triliun atau naik 4% secara year on year dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Adapun, rumah tapak menjadi kontributor terbesar dengan total penjualan mencapai 90% dari keseluruhan marketing sales.

Analis Sucor Sekuritas Benyamin Mikael meyakini CTRA berada di jalur yang tepat untuk bisa mencapai target marketing sales mereka di tahun ini. Pasalnya, perolehan tersebut sejauh ini masih sejalan dengan target manajemen CTRA yang mematok marketing sales sebesar Rp 7,8 triliun. 

Baca Juga: Marketing Sales Solid, Saham CTRA Dinilai Punya Prospek Menarik pada Tahun Ini

Selain itu, menurutnya, sejauh ini beberapa katalis positif juga berpotensi mendorong kinerja CTRA ke depan. Mulai dari dukungan pemerintah melalui perpanjangan program diskon PPN hingga biaya DP yang rendah. Kedua hal ini dinilai bisa memicu appetite masyarakat untuk membeli hunian ke depannya. 

“Apalagi, pada kuartal pertama 2022, ekonomi kita kan belum full power, belanja pemerintah turun, lalu juga masih ada PPKM. Jadi masih peluang pertumbuhan kinerja masih terbuka, selama mobilitas masyarakat bisa lebih baik, atau setidaknya sama dengan kondisi saat ini,” ujar Benyamin kepada Kontan.co.id, Selasa (10/5). 

Sementara analis RHB Sekuritas Shelly Setiadi juga meyakini CTRA tidak akan kesulitan memenuhi target marketing sales. Salah satu pendukungnya adalah rencana CTRA untuk mengakselerasi pembangunan rumah hunian guna memaksimalkan penjualan lewat program PPN dari pemerintah yang diperpanjang sampai September mendatang. 

Baca Juga: Ciputra Development (CTRA) Masih Fokus pada Segmen Rumah Tapak Tahun Ini

Selain itu, CTRA pada tahun ini juga masih mempertahankan strategi peluncuran proyek baru yang agresif. Shelly menyebut CTRA akan berfokus meluncurkan proyek baru di township yang sudah ada seperti di Medan, Surabaya, serta Jakarta dan sekitarnya. Sementara untuk segmen investment property, dia mengekspektasikan akan ada perbaikan pada seluruh lini bisnis kecuali segmen rumah sakit. 

“Hanya saja, risiko untuk CTRA adalah kenaikan suku bunga yang lebih cepat atau lebih tinggi dari perkiraan. Hal ini dikhawatirkan bisa menurunkan daya beli dan permintaan terhadap hunian,” imbuhnya.

Menurut Benyamin, kenaikan suku bunga seharusnya tidak akan memberikan dampak yang signifikan. Dia mengekspektasikan Bank Indonesia hanya akan menaikkan suku bunga sebesar 50-100 basis pada tahun ini. Angka tersebut masih jauh di bawah kenaikan suku bunga The Fed. 

Baca Juga: Kuartal I 2022, Ciputra Development (CTRA) Bukukan Marketing Sales Rp 1,9 Triliun

Lagipula, meski suku bunga naik sebesar 50-100 basis poin, toh level tersebut masih di bawah level sebelum pandemi Covid-19. Oleh karena itu, dia meyakini imbasnya tidak akan signifikan terhadap demand akan hunian. 

Benyamin menambahkan, katalis positif lain untuk CTRA akan datang dari lini bisnis recurring income yang diekspektasikan membaik. Hal ini seiring dengan semakin meningkatnya tingkat kunjungan masyarakat ke mall. Pada akhirnya, imbasnya akan positif untuk revenue CTRA karena manajemen bisa mengurangi diskon sewa para tenant. 

“Diharapkan, diskon bisa turun secara gradual, hingga akhirnya pada akhir kuartal II-2022 nanti sudah tidak ada diskon sama sekali,” jelas Benyamin. 

Baca Juga: Pada Tahun 2021, Ciputra Development (CTRA) Kantongi Laba Bersih Rp 1,8 Triliun

Shelly menambahkan, nilai positif lain yang dimiliki CTRA adalah memiliki net debt to equity yang paling rendah di antara emiten properti yang berada di bawah cakupan RHB Sekuritas. Hal ini memungkinkan CTRA untuk melakukan ekspansi secara anorganik ke depannya. 

Saat ini Shelly masih mempertahankan rekomendasi beli untuk saham CTRA dengan target harga Rp 1.500 per saham. Sementara Benyamin memasang target harga Rp 1.350 per saham dengan rekomendasi beli. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×