Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pada 3 Februari lalu, Bursa Efek Indonesia (BEI) mengumumkan potensi delisting untuk saham PT Hotel Mandarine Regency Tbk (HOME). Saham HOME sudah kena suspensi sejak 3 Februari 2020.
Sesuai ketentuan, delisting bisa dilakukan jika suspensi sudah berjalan 24 bulan. Dengan demikian, delisting saham HOME berpotensi terjadi pada 3 Februari 2022.
Menanggapi hal tersebut, Direktur HOME Ardi Syofyan menjelaskan kemungkinan delisting akan terjadi karena going cencern perusahaan sedikit terganggu. Hal tersebut sehubungan belum terlaksananya renovasi hotel di Batam sesuai tujuan penggunaan dana hasil PUT 2.
"Sampai saat ini belum ada progress dari pemegang saham pengendali/mayoritas, perusahaan masih vakum, yang berjalan hanya unit usaha goodway vocation club, BEI sepertinya melihat hal tersebut tidak ada perkembangan yang signifikan," ungkap Ardi kepada kontan.co.id, Selasa (9/3).
Baca Juga: Saham Hotel Mandarine (HOME) kena suspend, ini sebabnya
Merujuk pada keterbukaan informasi, per 31 Desember 2020 penggunaan dana hasil PUT 2 untuk pembayaran uang muka penyertaan modal saham pada anak usaha, PT Tisarana Inti Semesta (TIS). Penyertaan modal yang belum diaktakan sebesar Rp 1,8 triliun. Kemudian, untuk modal kerja guna pembayaran kepada pemasok, bunga pinjaman, gaji dan tunjangan, dan biaya operasional lainnya sebesar Rp 90,49 miliar.
Sementara, sebanyak 4,82% pada rencana awal akan digunakan untuk renovasi hotelnya di Batam, yakni Goodway Hotel yang mana masih belum terlaksana. Adapun realisasi penempatan sisa dana hasil PUT 2 sebesar Rp 96,2 miliar.
Terkait kemungkinan buyback kalau terjadi delisting, ia mengaku belum bisa berkomentar karena belum dapat arahan dari pemegang saham pengendali. "Kami belum bisa berkomentar karena belum dapat arahan dari shareholder pengendali," sebut Ardi.
Berdasarkan laporan keuangan per 30 September 2020, tercatat susunan pemegang saham HOME yakni Yuanta Securities Indonesia dengan kepemilikan 2,12 juta saham atau setara 9,57% dan sisanya sebanyak 20,08 juta lembar saham atau 90,43% dimiliki masyarakat.
Baca Juga: Hotel belum beroperasi, Hotel Mandarine (HOME) mengoptimalkan GVC
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News