kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.702.000   23.000   1,37%
  • USD/IDR 16.450   -42,00   -0,26%
  • IDX 6.665   119,20   1,82%
  • KOMPAS100 951   16,29   1,74%
  • LQ45 748   15,90   2,17%
  • ISSI 208   3,64   1,78%
  • IDX30 390   8,22   2,16%
  • IDXHIDIV20 467   6,80   1,48%
  • IDX80 108   1,96   1,84%
  • IDXV30 111   0,63   0,57%
  • IDXQ30 128   2,31   1,84%

Bernanke keluarkan pernyataan konfrontasi atas China terkait quantitative easing


Jumat, 19 November 2010 / 15:51 WIB
Bernanke keluarkan pernyataan konfrontasi atas China terkait quantitative easing
ILUSTRASI. Dwiyanto, pemilik Bakpia Japon


Reporter: Barratut Taqiyyah, Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

WASHINGTON. Kuping Pimpinan the Federal Reserve (the Fed) Ben S Bernanke panas juga mendengar pernyataan China terkait rencana penggelontoran stimulus tahap dua di AS. Dia lantas bilang, langkah quantitative easing yang diambil pemerintah AS akan membantu perekonomian dunia. Pada kesempatan yang sama, Bernanke juga mengkritik secara implisit langkah China yang terus menahan pelemahan mata uangnya.

"Cara terbaik dalam menopang dollar dan mendukung pemulihan ekonomi global adalah melalui kebijakan yang langsung mengarah pada peningkatan pertumbuhan yang tinggi dalam konteks stabilitas harga di AS," kata Bernanke pada sebuah konferensi di Frankfurt. Dia menambahkan, negara yang melakukan pelemahan mata uangnya turut menjadi penghalang bagi pertumbuhan ekonomi dunia dan juga berisiko mengalami ketidakstabilan finansial di negaranya sendiri.

Pernyataan the Fed ini bisa diartikan sebagai konfrontasi atas kritik yang dilancarkan sejumlah negara, termasuk China dan Brazil. Pada waktu itu, kedua negara di pertemuan G-20 mengatakan, keputusan untuk membeli surat utang pemerintah senilai US$ 600 miliar membuat dollar melemah sehingga berkontribusi mendorong masuknya arus dana asing ke emerging market.

"Secara global, tingkat pertumbuhan dan perdagangan tidak seimbang. Pertumbuhan di negara emerging market sudah pasti sangat bergantung kepada negara-negara maju. Semua negara bisa mengalami perlambatan pertumbuhan jika pemulihan ekonomi di negara maju terhambat," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×