Reporter: Kenia Intan | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Pefindo25 masih bisa menorehkan kinerja positif dari awal tahun hingga Senin (2/12), sebesar 0,44%. Ini berbanding terbalik dengan kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang terkoreksi 1,04% year to date (ytd).
Sebelumnya, kinerja indeks Pefindo25 dari awal tahun hingga Juli 2019 terhitung gemilang. Indeks itu mencatatkan kenaikan 4,99%, Angka tersebut lebih tinggi dibanding pertumbuhan IHSG yang pada saat itu sebesar 3,55%.
Sayangnya, kinerja indeks Pefindo25 menurun. Pada bulan Oktober 2019, indeks ini turun 1,21% ytd. Sementara pada November 2019 menurun 4,29% ytd.
Baca Juga: Analis: Saham lapis kedua menarik untuk investasi jangka pendek
Meskipun kinerjanya sempat lesu, Direktur Riset Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus melihat saham-saham kecil dan menengah di indeks Pefindo25 masih menarik. Sebab, saham-saham tersebut memiliki volatilitas yang lebih besar dibandingkan saham big caps.
"Tingkat volatilitas mencerminkan seberapa besar potensi kita bisa mendapatkan keuntungan dalam waktu singkat, juga memiliki potensi kerugian dalam waktu singkat pula," katanya ketika dihubungi Kontan.co.id, Senin (2/12).
Nico menekankan investor musti siap dengan volatilitas saham kecil dan menengah. Ia juga menyarankan, ketika memilih saham lapis kedua, investor tetap perlu memperhatikan fundamental perusahaannya.
Baca Juga: IHSG melonjak 1,97% ke 6.130 di akhir perdagangan Senin (2/12)
Beberapa saham lapis kedua yang ia sarankan seperti ACES dengan target harga Rp 1.700 per saham. Lalu MIKA dengan target harga Rp 2.850 per saham, RALS dengan target harga Rp 1.350 per saham, dan WTON dengan target harga Rp 750 per saham.
Saham-saham tersebut dipilih Nico karena memiliki fundamental yang baik secara valuasi. "Ketika saham yang ditradingkan memiliki valuasi fundamental yang baik, hal ini berpotensi untuk mengurangi risiko yang akan terjadi," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News