kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Berkontribusi 38% terhadap pergerakan IHSG, berikut rekomendasi saham perbankan


Selasa, 03 Desember 2019 / 07:26 WIB
Berkontribusi 38% terhadap pergerakan IHSG, berikut rekomendasi saham perbankan
ILUSTRASI. Sejumlah pengunjung melakukan transaksi keuangan melalui mesin anjungan tunai mandiri Link ATM Himbara di Pasar Tanah Abang Jakarta, Senin (21/12).


Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Prospek emiten perbankan sampai akhir tahun 2019 dinilai masih positif. Hal ini dipicu stabilitas ekonomi dalam negeri dan rampungnya posisi kabinet kerja. Saham perbankan berkontribusi 38% terhadap pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

Analis MNC Sekuritas Victoria Venny mengatakan, kabinet kerja yang baru dapat memberikan sentimen positif terhadap dunia usaha, termasuk terhadap pergerakan IHSG, begitu juga di 2020.

Baca Juga: Proyeksi IHSG: Bisa Melanjutkan Penguatan

Untuk itu, "kami masih meyakini sektor finansial masih menjadi pilihan yang menarik," kata Venny kepada Kontan, Minggu (1/12).

Sejalan dengan hal tersebut, Venny mengatakan, bobot saham sektor keuangan terhadap pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan IHSG berkontribusi cukup tinggi, yakni sekitar 38% terhadap marketcap.

Meskipun demikian, sektor tersebut menghadapi beberapa tantangan terlebih lagi terkait isu sentimen negatif bagi beberapa bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Sebagaimana diketahui, akhir-akhir ini bank plat merah erat terkait dengan isu restrukturisasi dan bahkan terkena kasus gagal bayar.

Umumnya adalah nasabah besar yang berakibat pada naiknya Non Performing Loan (NPL) dan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN).

"Adapun mitigasi risiko dan strategi melalui restrukturisasi, provisi dan write off diperlukan dalam rangka menjaga kualitas aset perbankan," ungkapnya.

Baca Juga: Analis: Saham lapis kedua menarik untuk investasi jangka pendek

Terkait dengan dampak penurunan suku bunga yang dilakukan Bank Indonesia (BI), Venny berharap hal tersebut dapat meningkatkan penyaluran kredit konsumer.

Meskipun begitu, pihaknya meyakini bahwa beberapa perbankan masih mengkaji tingginya cost of fund. Kondisi tersebut, seiring ketatnya likuiditas perbankan dan sebelum akhirnya bank-bank memutuskan untuk menurunkan suku bunga kreditnya.

Baca Juga: Simak rekomendasi saham TPIA, PTBA dan LPPF untuk hari ini

Untuk saat ini, Venny cenderung merekomendasikan Buy untuk saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dengan target harga Rp 4.400 per saham.

Masih tingginya Net Interest Margin (NIM) dan adanya transformasi digital yang dilakukan, menjadi daya tarik bagi saham tersebut untuk tetap dilirik.

Selain itu, ada juga saham PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBNI) yang direkomendasikan beli dengan target harga Rp 9.800 per saham.

Baca Juga: IHSG melompat 1,18% pada sesi I perdagangan Senin (2/12) setelah rilis data inflasi

Saham BBNI dianggap cukup menarik karena didukung oleh valuasi yang juga menarik. Ini terlihat dari PBV yang berada di level 1,17 kali dibandingkan dengan perbankan BUKU IV yang ada di level 2,04 kali.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×