kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Berkinerja positif, simak rekomendasi analis pada saham Bank BNI (BBNI)


Rabu, 15 Mei 2019 / 22:44 WIB
Berkinerja positif, simak rekomendasi analis pada saham Bank BNI (BBNI)


Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sukses bukukan laba naik 11,5% sepanjang kuartal I-2019, kinerja PT Bank Negara Indonesia Tbk diprediksi masih bisa tumbuh positif di kuartal selanjutnya. Kunci utamanya berasal dari strategi penyaluran kredit yang dilakukan bank plat merah tersebut.

Bank tercatat dengan kode saham BBNI (anggota indeks Kompas100) di Bursa Efek Indonesia (BEI) ini, berhasil membukukan laba Rp 4,11 triliun atau naik 11,5% di tiga bulan pertama 2019. Capaian tersebut diikuti pertumbuhan biaya bunga 27,9% year on year (yoy), pendapatan bunga 12,1%. Sedangkan net interest margin (NIM) naik tipis 4,3%.

Analis MNC Sekuritas Nurulita Hawaningrum memperkirakan kinerja BBNI di kuartal II masih cukup positif. Penopang kinerja positif pun masih datang dari pertumbuhan kredit, khususnya untuk penyaluran kredit konsumsi di musim Ramadan dan Idul Fitri.

"BBNI ini termasuk yang masih bagus kinerjanya di 2019, dengan pertumbuhan kreditnya di kisaran 13-14 sepanjang tahun. Ini didorong kredit infrastruktur, terutama kredit korporasi untuk Badan Usaha Milik Negara (BUMN)," kata Nurulitas saat dihubungi Kontan.co.id, Rabu (15/5).

Sementara itu, dari sisi kredit konsumsi BBNI juga tengah mendorong pertumbuhan kredit untuk salary loan. Ditambah lagi, kinerja positif BBNI juga didukung kondisi likuiditas yang masih terjaga, sehingga emiten tersebut masih punya ruang cukup besar untuk bisa menyalurkan kreditnya.

Selain itu, kualitas aset juga masih terjaga yakni di 2,8%, sehingga Nurulita menilai BBNI tidak memiliki kendala dari sisi non performing loan (NPL). Meskipun, dia juga mencatat ada kenaikan tipis pada loan average BBNI.

"Untuk tantangan sendiri tahun ini overall ada pengetatan likuiditas. Sehingga, meskipun likuiditas BBNI masih dianggap cukup, namun itu masih perlu dijaga mengingat NIM tentunya akan tertekan," jelasnya.

Strategi BBNI untuk menerapkan upfoant loading kredit juga dinilai cukup positif. Berkat strategi tersebut, sepanjang kuartal I-2019 BBNI sukses membukukan pertumbuhan kredit sebanyak 18,6%.

"Untuk kuartal II-2019 sebenarnya sudah memasuki pemilu, sehingga beberapa kredit perusahaan masih menunggu kondisi, sedangkan untuk konsumsi masih akan meningkat jelang Lebaran," ungkapnya.

Adapun rekomendasi Nurulita untuk saham BBNI adalah buy dengan target harga hingga akhir tahun di level 10.000 per saham. Sebagai informasi, pada perdagangan Rabu (15/5), saham BBNI ditutup koreksi 2,66% ke level 8.225 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×