Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Noverius Laoli
Eka yakin bahwa proyeksi BRI Danareksa Sekuritas sudah masuk akal dan menyediakan upside risiko yang lebih seiring strategi agresif manajemen BBTN untuk memangkas biaya pendanaan, mengelola biaya operasional yang tidak perlu, dan meningkatkan kualitas asetnya.
Sementara untuk tahun ini, Maybank Kim Eng Sekuritas memperkirakan pendapatan BBTN akan mencapai Rp 13,17 triliun dengan laba bersih sebesar Rp 3,67 triliun. Sedangkan Okie memproyeksikan laba bersih BBTN berpotensi tumbuh 15-18%, Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh 8-9% dan Non Performing Loan (NPL) berpotensi turun ke 3.7%.
Baik Eka dan Okie sama-sama memberikan rekomendasi beli saham BBTN dengan target harga masing-masing Rp 2.400 dan Rp 2.080 per saham.
Baca Juga: Langkah Praktis Agar Gaji Bertahan Lebih Lama
Sementara Rahmi memberikan rekomendasi hold saham BBTN dengan target harga Rp 2.200 per saham (sebelumnya, Rp 1.900). Ia menyebut, asumsinya terhadap ROE BBTN yang lebih tinggi (dari 9,3% menjadi 14,2%) sudah price in.
“Untuk risiko, kami melihat setiap langkah yang tidak efektif dalam restrukturisasi pinjaman BBTN akan menjadi risiko terhadap pendapatan BBTS seiring LLC yang terbatas. Akan tetapi, kami akan memandang BBTN positif ketika berhasil menyediakan buffer pada biaya pencadangan yang lebih kuat tanpa mengorbankan pertumbuhan pendapatan jangka pendek,” pungkas Rahmi
Selanjutnya: IHSG dibuka menguat pada awal perdagangan Rabu (7/4), asing lepas BBCA, ASII, BBTN
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News