Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJBR) berhasil membukukan kinerja yang apik sepanjang semester I-2021. Emiten perbankan ini mencatatkan kenaikan laba bersih sebesar 14,1% secara year on year dari Rp 807,47 miliar menjadi Rp 921,84 miliar.
Kenaikan laba bersih BJBR tidak terlepas dari pendapatan bunga bersih yang juga naik 20,1% secara yoy dari Rp 3,08 triliun menjadi Rp 3,69 triliun per Juni 2021.
Analis Maybank Kim Eng Sekuritas Rahmi Marina mengatakan, perolehan tersebut sudah sangat baik mengingat situasi saat ini. Angka bottom line BJBR juga sudah sejalan dengan proyeksi Maybank Kim Eng karena telah memenuhi 51,2% dari proyeksi tahun ini.
Baca Juga: Punya fundamental solid, simak rekomendasi saham Bank BJB (BJBR)
Secara umum, Rahmi meyakini BJBR memiliki prospek yang menarik lantaran potensi pertumbuhan yang kuat dari segmen kredit payroll. Selain itu, potensi pertumbuhan tersebut diharapkan terus diikuti dengan kualitas pinjaman yang sangat baik, seperti yang terlihat dalam performa BJBR selama pandemi ini
“Hal ini tercermin dari Non Performing Loan (NPL) yang terjaga di bawah 1,6%, bahkan membaik ke 1,4% di kuartal II-2021 di mana level tersebut lebih rendah dibandingkan empat bank terbesar di Indonesia. Jumlah pinjaman yang direstrukturisasi BJBR juga lebih rendah dibandingkan bank lain, yaitu hanya sebesar 4.3% dari total portofolio,” kata Rahmi ketika dihubungi Kontan.co.id, Kamis (5/8).
Walau begitu, Rahmi menilai pada paruh kedua tahun ini, tingkat pinjaman komersial masih akan tetap menantang. Oleh karena itu, ia melihat target ekspansi kredit tahun ini untuk BJBR yang sebesar 9% yoy akan sulit dicapai. Dus, ia merevisi target tersebut menjadi hanya 7% yoy saja.
Kendati begitu, menurutnya level tersebut tetap menjadikan BJBR sebagai bank dengan pertumbuhan kredit paling cepat di antara emiten perbankan dalam coverage Maybank Kim Eng Sekuritas.
Baca Juga: Simak deretan saham pilihan Mirae Asset Sekuritas pada Agustus 2021
Lebih lanjut, dengan BJBR masih akan terus memangkas suku bunga deposito, penurunan lebih lanjut dalam biaya pendanaan akan menjaga Net Interest Margin (NIM) BBJR di level 5,8% pada akhir tahun.
Dari sisi risiko, Rahmi menyebut meningkatnya permintaan kredit seiring dengan perbaikan ekonomi ke depannya akan menimbulkan kebutuhan permodalan yang lebih besar bagi BJBR dalam jangka menengah.
“Namun, kebutuhan ini akan dapat teratasi melalui rencana penambahan modal yang akan dilakukan BJBR pada semester I-2022 mendatang,” imbuh Rahmi.
Dari sisi valuasi, Rahmi juga menilai saat ini saham BJBR menarik untuk dikoleksi mengingat valuasinya hanya sebesar 0,99x FY21 PBV padahal performa keuangannya sangat baik. Oleh karena itu, ia merekomendasikan untuk beli saham BJBR dengan target harga Rp 1.950 per saham atau setara dengan 1,5x FY21 PBV.
Selanjutnya: Simak rekomendasi saham Bank BTN (BBTN) usai bukukan kinerja positif pada semester I
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News