CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Berkah manis Lebaran bagi RALS


Kamis, 27 Juli 2017 / 08:00 WIB
Berkah manis Lebaran bagi RALS


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Kinerja PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk di semester I-2017 tertolong perayaan Lebaran yang jatuh pada akhir Juni lalu. Belanja masyarakat di masa puasa dan lebaran mendongkrak penjualan emiten ritel ini.

Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia Christine Natasya memprediksi pendapatan emiten berkode RALS ini di paruh pertama tahun ini bisa mencapai Rp 4,98 triliun. Angka ini naik 14,1% ketimbang realisasi penjualan di periode yang sama 2016 lalu.

Christine menjelaskan, pendapatan RALS selama Ramadan dan lebaran berkontribusi sekitar 40% terhadap total pendapatan perusahaan. Tapi ia mencatat, kenaikan tersebut masih di bawah target yang ditetapkan menajemen RALS, yakni sebesar Rp 5,24 triliun di akhir Juni 2017.

Sebelumnya, perusahaan ini optimistis pendapatan di Juni bisa mencapai Rp 2,27 triliun. Namun realisasinya, pendapatan pada bulan keenam tersebut hanya Rp 2,19 triliun, atau meleset 3,3%.

Capaian kinerja yang di bawah ekspektasi ini terjadi lantaran pendapatan RALS pada triwulan I-2017 anjlok. Christine menyebut, bencana banjir di banyak daerah pada tiga bulan pertama 2017 menyebabkan beberapa gerai RALS tutup. "Penjualan di kuartal dua tidak bisa menutup penurunan penjualan di kuartal satu," cetus dia.

Sementara, menurut hitungan Analis Samuel Sekuritas Indonesia Marlene Tanumihardja dalam risetnya, Selasa (18/7), RALS berhasil mencatatkan kenaikan penjualan sebesar 200% secara month on month (mom) di Juni 2017. Sedang bila dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, kenaikan penjualan mencapai 30%. Namun RALS perlu mewaspadai penjualan selepas lebaran.

Sebelumnya, Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (APRINDO) menyebut, penjualan ritel modern pasca lebaran 2017 dapat anjlok hingga 60%. "Penurunan tersebut terjadi karena masyarakat menunda pengeluaran untuk diprioritaskan pada kebutuhan masuk sekolah anak-anak, yang datangnya kebetulan hampir berdekatan dengan lebaran tahun ini. Tapi ini harusnya bisa jadi katalis positif bagi RALS," kata Marlene.

Christine juga melihat ada peluang penjualan RALS meningkat saat memasuki tahun ajaran baru. Namun, ia memprediksi, kenaikan pendapatan tidak akan signifikan. Pasalnya, masyarakat yang memiliki Kartu Jakarta Pintar (KJP) justru membelanjakan keperluan sekolah untuk barang yang lebih mahal. Sementara, segmen pasar RALS mayoritas adalah masyarakat ekonomi bawah, yang cenderung membeli barang dengan harga yang lebih murah.

Christine sebelumnya menargetkan penjualan RALS di Juli 2017 bisa mencapai Rp 955 miliar. "Kami mengurangi perkiraan pendapatan RALS di Juli menjadi Rp 871 miliar dan pendapatan hingga akhir 2017 juga dikoreksi kebawah menjadi Rp 8,6 triliun," jelas Christine.

Senada dengan Christine, Marlene juga memangkas perkiraan target pertumbuhan penjualan hingga akhir tahun, seiring dengan masih melemahnya daya beli masyarakat dan proyeksi ruang kenaikan harga komoditas yang sudah mulai terbatas.

Buka gerai baru

Untuk tahun ini, RALS telah menganggarkan belanja barang modal sebesar Rp 300 miliar-Rp 400 miliar. RALS menargetkan membuka empat gerai baru, di mana tiga gerai anyar telah dibuka. Selain itu, RALS juga melakukan trasformasi pada 21 gerai lama.

"Gerai yang telah ditransformasi memberikan interior layout yang berbeda dan diharapkan memberi dampak positif serta membuat pengunjung tertarik berbelanja," kata Marlene.

Analis Bahana Sekuritas Richard Danusaputra mengatakan melalui risetnya, dengan renovasi toko yang terus belanjut, same store sales growth (SSSG) RALS hingga akhir tahun bisa naik 5%. Ini dengan asumsi permintaan daya beli meningkat, didukung peningkatan kondisi makro ekonomi nasional.

Karena itu, Richard merekomendasikan beli RALS dengan target harga Rp 2.000 per saham. Senada dengan Richard, Marlene juga merekomendasikan beli RALS di harga Rp 1.300 per saham.

Sedang Christine merekomendasikan hold di target harga RALS Rp 1.040 per saham. Kemarin, saham RALS ditutup di level Rp 985 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×