kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,02   -8,28   -0.91%
  • EMAS1.318.000 0,61%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Berkah Beton Sadaya (BEBS) mencuil bisnis beton readymix dan precast


Jumat, 26 Maret 2021 / 19:37 WIB
Berkah Beton Sadaya (BEBS) mencuil bisnis beton readymix dan precast
ILUSTRASI. PT Berkah Beton Sadaya Tbk (BEBS).


Reporter: Kenia Intan | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Berkah Beton Sadaya Tbk (BEBS) optimistis terhadap kinerja tahun 2021. Emiten di bidang infrastruktur, penggalian, dan perdagangan besar ini bergerak cepat dalam mengamankan kontrak kerja sama dengan nilai Rp 416 miliar. 

"Kerja sama yang kami lakukan dalam rangka mengamankan sumber cadangan material demi memenuhi banyaknya kontrak kerja yang harus dilaksanakan oleh BEBS," jelas Direktur Utama Berkah Beton Sadaya Hasan Muldhani. 

Kontrak ini, kata Hasan, menjadikan stok BEBS melimpah sehingga tidak ada alasan bagi perusahaan terhambat berproduksi. Asal tahu saja, emiten yang berlokasi di Subang, Jawa Barat itu bergerak di sektor infrastruktur yang memproduksi beton readymix dan precast

Lebih lanjut dijelaskan, kontrak kerjasama itu melibatkan rekanan dua perusahaan yakni PT Sinar Pasogit Quarry (SPQ) dan PT Rimba Jaya Semesta (RJS). Penandatanganan kontrak pertama antara BEBS dengan SPQ meliputi kewajiban rekanan untuk memasok pasir cor sebanyak 1.800.000 m³ senilai Rp 306 miliar selama kurun waktu lima tahun ke depan. 

Baca Juga: Berkah Beton Sadaya (BEBS) amankan kontrak Rp 416 miliar

Sementara itu, penandatanganan kontrak kedua antara BEBS dengan RJS menyangkut pasokan batu split sebesar 1.000.000 m³ senilai Rp 110 miliar untuk kurun waktu yang sama.

Mengutip dari website resminya, BEBS selama ini memiliki beberapa pelanggan besar seperti PT Acset Indonesia Tbk, PT Lami Jaya Putra, PT Mitra Andalan Sakti, PT Neutral Era Tritama, PT Uwu Jump Indonesia, PT Ciawenindo Mitra Perkasa, PT Karya Raditama Perkasa, PT Ayudi Persada, PT Astra Infra, dan PT Takenaka. 

Sebelumnya, manajemen BEBS sempat mengungkapkan industri manufaktur beton readymix dan precast memiliki prospek usaha yang baik. Prospek itu tertopang komitmen pemerintah yang masih menjadikan pembangunan infrastruktur sebagai salah satu program prioritas hingga beberapa tahun ke depan. 

Baca Juga: Kapitaliasi pasar modal Indonesia (BEI) terkerek 0,53% pada pekan ini

Adapun sektor ini dijadikan prioritas mengingat fungsi pentingnya dalam meningkatkan kapasitas dan produktivitas perekonomian, melancarkan distribusi barang dan jasa, mitigasi urbanisasi yang tinggi, serta perannya dalam menurunkan tingkat kemiskinan. 

Melihat peluang yang cerah, BEBS menyiapkan strategi  komprehensif yang diharapkan dapat mempertahankan dan meningkatkan pangsa pasar perusahaan di industri konstruksi nasional. Salah satunya, dengan menjadi perusahaan terbuka. Keputusan melantai di bursa itu juga mempertimbangkan persaingan di industri beton readymix dan precast yang diprediksi akan semakin ketat ke depan. 

BEBS telah mencatatkan saham perdana di bursa atau listing pada Rabu (10/3). BEBS melepas 2 miliar saham dalam gelaran penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO). Jumlah saham itu setara 22,22% dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Saham ditawarkan dengan harga Rp 100, sehingga total dana segar yang dihimpun BEBS mencapai Rp 200 miliar. 

Asal tahu saja, sekitar 53,67% dari dana digunakan pembelian satu bidang tanah seluas 74.045 meter persegi dengan nilai transaksi Rp 103 miliar. Adapun sisanya 46,33% dari dana IPO akan digunakan untuk belanja modal.

Baca Juga: Kantongi dana Rp 200 miliar dari IPO, ini rencana bisnis Berkah Beton Sadaya (BEBS)

“Kami akan melakukan rencana ekspansi usaha di beberapa daerah yaitu Subang (Jawa Barat), Kalimantan Tengah, dan Sulawesi Tengah. Di Subang, Perseroan sedang membangun pabrik Precast Square Pile. Di Kalimantan Tengah berencana akan membangun satu Batching Plant, dua Crusher Plant, satu Tambang Pasir, satu Asphalt Mixing Plant (AMP),  satu pabrik Precast Square Pile, dan satu pabrik Precast Spun Pile. Sedangkan di Sulawesi Tengah, Perseroan berencana membangun satu Crusher Plant," kata Hasan saat BEBS melantai di bursa. 

Lebih lanjut dijelaskan, pembangunan di Kalimantan dan Sulawesi merupakan strategi perusahaan untuk pengembangan ekspansi usaha. Lokasi tersebut dipilih dengan pertimbangan lokasi pabrik dekat dengan bahan baku batu split dan pasir yang dimiliki oleh entitas anak. Melalui cara ini, BEBS berupaya menekan harga pokok penjualan (HPP) produk, sehingga bisa menjual produk dengan harga yang lebih kompetitif. 

Sementara untuk pembelian sebidang tanah,  BEBS memang membutuhkan tanah seluas sekitar lima  hektar (ha) untuk membangun pabrik. Adapun tanah yang dibidik BEBS itu memiliki posisi yang strategis, sehingga menjadi pertimbangan mengingat jenis usaha perusahaan terpengaruh dengan jarak dari pabrik ke lokasi proyek.

Selain berdekatan proyek, tanah tersebut  juga dekat dengan kawasan industri, jalan tol, serta sumber bahan baku. Pertimbangan lain, di sekitar lokasi tersebut tidak ada tanah lain dengan luas yang mencukupi. 

Baca Juga: Perdana melantai di bursa, saham Berkah Beton Sadaya (BEBS) kena auto rejection atas

Asal tahu saja, tanah yang akan dibeli itu merupakan tempat kegiatan kerja operasional produksi. Pabrik yang berdiri saat ini dipergunakan oleh BEBS dengan status sewa kepada PT Subang Terus Membangun (STM). Rencananya, periode pelaksanaan pembelian tanah akan terjadi pada bulan Maret 2021. Asal tahu saja, BEBS dan STM telah menandatangani Perjanjian Pengikatan Jual Beli yang dibuat di bawah tangan pada 8 Desember 2020 yang lalu.

Sekadar informasi, prospek yang baik dari industri beton readymix dan precast diharapkan mampu mengerek kinerja BEBS ke depan. Asal tahu saja, sepanjang enam bulan pertama 2020, perusahaan mengantongi penjualan hingga Rp 64,41 miliar. Jumlah ini meningkat drastis dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat Rp 75,85 juta. Adapun penjualan material berkontribusi hingga 97% setara Rp 59,78 miliar, sisanya dikontribusikan dari readymix

Sementara itu, laba bersih tahun berjalan BEBS tercatat Rp 12,96 miliar. Jumlah ini meningkat drastis dari periode yang sama tahun sebelumnya yang masih merugi hingga Rp 845 juta. 

Baca Juga: Keberadaan investor institusi berperan penting mendorong gairah pasar modal Indonesia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×