Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Noverius Laoli
Lalu, untuk reksadana campuran, bobot saham akan lebih diperbanyak agar meningkatkan kinerja seiring outlook saham yang diharapkan lebih baik dibanding obligasi.
Sementara untuk reksadana saham, Rudiyanto percaya saat ini sentimen yang menyelimuti sedang mendukung saham-saham bluechip. Apalagi, secara umum juga sedang terjadi sector rotation ke saham-saham blue chip yang harganya sudah terkoreksi sejak awal tahun.
“Bagi investor, bobot reksadana saham bisa ditingkatkan, apalagi ketika ada koreksi pasar. Seberapa besarnya tentu harus disesuaikan dengan profil risiko masing-masing,” imbuh Rudiyanto.
Lalu, Rudiyanto juga menyarankan investor bisa mempertimbangkan reksadana pendapatan tetap yang memiliki portofolio obligasi korporasi atau obligasi pemerintah yang tenor jangka pendeknya lebih dominan.
Terakhir, ia juga mengingatkan investor untuk tetap melakukan diversifikasi aset alokasi pada beberapa jenis reksadana untuk meminimalkan risiko.
Selanjutnya: IHSG menguat 0,19% dalam sepekan, kapitalisasi pasar naik jadi Rp 7.538,70 triliun
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News