kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Berikut strategi MAMI menempatkan dua produk reksadana saham masuk 10 besar terbaik


Minggu, 09 Mei 2021 / 13:24 WIB
Berikut strategi MAMI menempatkan dua produk reksadana saham masuk 10 besar terbaik
ILUSTRASI. Manulife Institutional Equity Fund umbuh 11,28% dan Manulife Saham Andalan tumbuh 6,13% dalam empat bulan.


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja reksadana sepanjang empat bulan pertama tahun ini rupanya masih belum optimal. Pasalnya, kinerja reksadana saham yang tercermin dari Infovesta 90 Equity Fund Index justru turun 7,43% pada periode tersebut. Padahal, IHSG pada periode yang sama masih mencatatkan kenaikan 0,28%.

Walau demikian, masih terdapat beberapa produk reksadana saham yang justru mampu mengungguli kinerja indeks reksadana saham. PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI) bahkan punya dua produk yang masuk di jajaran 10 besar reksadana saham dengan kinerja terbaik selama empat bulan pertama di tahun ini.

Kedua produk tersebut adalah Manulife Institutional Equity Fund yang tercatat berhasil tumbuh 11,28% dan Manulife Saham Andalan yang tumbuh 6,13%.

Senior Portfolio Manager Equity MAMI Samuel Kesuma mengatakan, kondisi pasar saham Indonesia sebenarnya cukup kondusif pada awal tahun seiring optimisme pasar bahwa aktivitas ekonomi akan mulai berangsur normal. Namun, memasuki Maret, pasar saham Indonesia mulai tertekan seiring dengan kenaikan yield US Treasury. 

Baca Juga: IHSG melemah 1,12% dalam sepekan, ini sederet faktor penyebabnya

Pelaku pasar pun khawatir akan adanya pengurangan quantitative easing yang dilakukan The Fed untuk mengendalikan inflasi. Samuel menyebut hal tersebut memicu keluarnya dana asing dari negara-negara berkembang, termasuk Indonesia. Sementara dari dalam negeri, angka penambahan kasus baru Covid-19 belum menunjukkan tren penurunan yang signifikan, sehingga aktivitas usaha belum sepenuhnya dapat berjalan normal. 

Dengan kondisi tersebut, Samuel membeberkan MAMI menjalankan strategi pengelolaan yang sangat aktif untuk produk-produk reksadana sahamnya. MAMI pun fokus pada analisa bottom-up dari kinerja masing-masing saham yang menjadi bagian dari portofolio. 

“Dengan komposisi portofolio yang sangat berbeda dari komposisi indeks acuan bursa saham, kami berupaya untuk membukukan kinerja portofolio yang optimal, meski di tengah fluktuasi pasar jangka pendek,” kata Samuel kepada Kontan.co.id, Sabtu (8/5). 

Baca Juga: IHSG melemah, rata-rata volume transaksi harian bursa naik 2,85% di pekan ini

Dalam menerapkan strategi pengelolaan yang sangat aktif tersebut, Samuel mengatakan MAMI tetap mengedepankan pengelolaan yang sesuai dengan prinsip kehati-hatian, peraturan yang berlaku serta proses investasi yang terjaga baik. Adapun dari perspektif alokasi sektor, pihaknya memilih sektor-sektor yang memiliki fundamental solid seperti segmen material.

Menurut dia, sektor tersebut diuntungkan oleh meningkatnya permintaan dari negara maju seiring dengan pemulihan pertumbuhan ekonomi global dan komitmen dari negara maju untuk melakukan investasi besar di green economy untuk mengurangi emisi karbon. 

“Kami juga melihat sektor teknologi sebagai yang memiliki prospek pertumbuhan sangat tinggi dan menjadi fokus perhatian investor dunia saat ini. Percepatan dari adopsi digital/ekonomi internet serta penetrasi e-commerce akan menjadi faktor pendukung dalam beberapa tahun ke depan untuk sektor yang berbasis teknologi, terutama di masa pandemi yang masih berlangsung,” imbuh Samuel.

Baca Juga: Hingga Maret 2021, dana kelolaan asuransi jiwa menyentuh Rp 487,16 triliun




TERBARU
Kontan Academy
Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet Managing Customer Expectations and Dealing with Complaints

[X]
×