Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menutup perdagangan pekan keempat Juni 2020, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil menguat 0,15% ke level 4.904,08. Meski demikian, dalam sepekan perdagangan IHSS masih melemah 0,77%.
Investor asing juga masih menjual kepemilikannya terhadap saham-saham domestik. Tercatat, jumlah net sell asing selama sepekan mencapai Rp 1,90 triliun di pasar reguler dan Rp 2,22 triliun di semua pasar.
Baca Juga: IHSG menguat 0,15% ke 4.904 pada akhir perdagangan Jumat (26/6), asing lepas BBRI
Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana menilai, pelemahan IHSG dalam sepekan disebabkan oleh banyak sentimen negatif, di antaranya adanya kekhawatiran akan gelombang kedua pandemi Covid-19. Kemudian ada pula sentimen tarik ulur perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dengan China.
"Dan yang terakhir kemarin ada revisi pertumbuhan ekonomi global dari International Monetary Fund (IMF),” ujar Herditya kepada Kontan.co.id, Jumat (26/6).
Asal tahu saja, Dana Moneter Internasional atau International Monetary Fund (IMF) memproyeksikan pertumbuhan ekonomi dunia akan mengalami kontraksi atau tumbuh -4,9% tahun 2020 ini. Angka tersebut lebih rendah 1,9 % jika dibandingkan dengan proyeksi pada bulan April lalu yang memperkirakan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) global mengalami kontraksi 3%.
Tetapi di sisi lain, ada beberapa sentimen yang berhasil mengangkat IHSG sepanjang pekan ini seperti stimulus-stimulus yang digelontorkan negara di Eropa dan Amerika Serikat. Dari dalam negeri, sentimen positif datang dari sektor perbankan perihal penempatan uang negara di bank komersial.
Hal ini tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No. 70/PMK.05/2020. Dalam beleid tersebut, Kementerian Keuangan mengeluarkan aturan baru untuk membantu likuiditas bank dengan cara menempatkan dana di bank umum. Menkeu bisa menempatkan dana di bank umum yang disebut sebagai bank mitra.
Aria Santoso, Presiden Direktur CSA Institute mengatakan, aksi jual bersih yang dilakukan oleh investor asing sepanjang pekan ini disebabkan asing masih dibayangi kekhawatiran hasil laporan keuangan emiten di bulan depan untuk kuartal kedua tahun 2020. Pasar berekspektasi, hasil laporan keuangan emiten masih belum menggembirakan.
Baca Juga: IHSG naik 6 poin ke 4.903 pada akhir perdagangan sesi I, Jumat (26/6)
“Sedangkan sentimen dari pembagian dividen sudah berkurang,” terang Aria, Jumat (26/6).
Herditya memprediksi, selama sepekan ke depan pergerakan IHSG masih dapat menguat cenderung terbatas. Namun, Herditya memperingatkan investor agar perlu memperhatikan level support yang menopang IHSG.
“Tetap perhatikan support di level 4.820 dan resistance di level 5.020 secara mingguan,” sambung Herditya.
Apabila IHSG mampu menembus level support tersebut, maka Herditya memperkirakan IHSG akan menuju area 4.600-4.700.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News