Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Herlina Kartika Dewi
Tetapi di sisi lain, ada beberapa sentimen yang berhasil mengangkat IHSG sepanjang pekan ini seperti stimulus-stimulus yang digelontorkan negara di Eropa dan Amerika Serikat. Dari dalam negeri, sentimen positif datang dari sektor perbankan perihal penempatan uang negara di bank komersial.
Hal ini tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No. 70/PMK.05/2020. Dalam beleid tersebut, Kementerian Keuangan mengeluarkan aturan baru untuk membantu likuiditas bank dengan cara menempatkan dana di bank umum. Menkeu bisa menempatkan dana di bank umum yang disebut sebagai bank mitra.
Aria Santoso, Presiden Direktur CSA Institute mengatakan, aksi jual bersih yang dilakukan oleh investor asing sepanjang pekan ini disebabkan asing masih dibayangi kekhawatiran hasil laporan keuangan emiten di bulan depan untuk kuartal kedua tahun 2020. Pasar berekspektasi, hasil laporan keuangan emiten masih belum menggembirakan.
Baca Juga: IHSG naik 6 poin ke 4.903 pada akhir perdagangan sesi I, Jumat (26/6)
“Sedangkan sentimen dari pembagian dividen sudah berkurang,” terang Aria, Jumat (26/6).
Herditya memprediksi, selama sepekan ke depan pergerakan IHSG masih dapat menguat cenderung terbatas. Namun, Herditya memperingatkan investor agar perlu memperhatikan level support yang menopang IHSG.
“Tetap perhatikan support di level 4.820 dan resistance di level 5.020 secara mingguan,” sambung Herditya.
Apabila IHSG mampu menembus level support tersebut, maka Herditya memperkirakan IHSG akan menuju area 4.600-4.700.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News