kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45901,12   2,37   0.26%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Berikut Saham LQ45 yang Bisa Dicermati pada Tahun 2022


Senin, 03 Januari 2022 / 06:55 WIB
Berikut Saham LQ45 yang Bisa Dicermati pada Tahun 2022


Reporter: Kenia Intan | Editor: Herlina Kartika Dewi

Mirae Asset Sekurtias mencermati, pertumbuhan pendapatan BBNI yang signifikan masih akan berlanjut di tahun 2022. Adapun BMRI akan menerima manfaat terbesar dari proyek-proyek infrastruktur seiring bangkitnya dan pulihnya ekonomi. 

Baca Juga: Tertekan 0,37% Sejak Awal 2021, Indeks LQ45 Berpeluang Membaik pada 2022

Untuk sektor barang konsumen, Mirae Asset Sekuritas mempertahankan Neutral. Tahun 2022 memang diharapkan menjadi momentum pemulihan, sehingga penjualan berpotensi akan lebih baik. Akan tetapi, mininya kenaikan upah minimum provinsi di tahun 2022 cenderung membatasi pemulihan daya beli. Di sisi lain kenaikan harga komoditas masih akan berisiko menggerus margin profitabilitas. 

Walau begitu, saham-saham barang konsumen seperti ICBP, INDF dan KLBF direkomendasikan buy dengan target harga masing-masing Rp 10.925 per saham, Rp 8.300 per saham, dan 1.960 per saham. 

Peringkat Neutral juga diberikan ke saham-saham rokok. Konsumen diperkirakan masih akan beralih ke merek dan harga yang lebih rendah di tahun 2022 ini. Terhadap saham HMSP dan GGRM disarankan hold dengan target harga Rp 1.030 per saham dan Rp 33.000 per saham. 

Sementara itu, Mirae Asset Sekuritas menurunkan peringkat sektor poultry menjadi Neutral. Sepengamatannya, harga unggas memang masih akan solid dan diprediksi bertahan pada level saat ini. Akan tetapi,harga bahan baku yang tinggi berpeluang menimbulkan risiko pada emiten di sektor ini. 

Adapun JPFA dan WMUU menjadi jagoan di sektor poultry.  Keduanya disarankan buy dengan target harga masing- masing Rp 2.000 per saham dan Rp 240 per saham. JPFA memiliki potensi pertumbuhan jangka panjang  yang baik dan valuasi yang masih murah. Sementara WMUU yang terfokus pada hilir memiliki propsek pertumbuhan pendapatan agresif yang ditopang dengan agenda ekspansi dalam waktu dekat. 

Untuk saham-saham semen, Mirase Asset Sekuritas memberikan peringkat overweight. Ini mempertimbangkan potensi pertumbuhan permintaan di tahun 2022. Saham SMGR pun disarankan buy dengan target harga Rp 12.000 per saham. Sementara, INTP direkomendasikan trading buy dengan target harga Rp 14.100 per saham. 

Rating Overweight juga disematkan pada sektor pertambangan. Sepengamatan Mirae Asset Sekuritas, permintaan crude stainless steel masih akan kuat, sementara pemulihan produksi nikel cenderung lambat, dan potensi yang besar dari EV.

Saham jagoan di sektor ini jatuh pada ANTM karena adanya potensi pertumbuhan biji nikel seiring peningkatan permintaan domestik. Selain itu, ada potensi tambahan pendapatan dari proyek smelter Halmahera, dan semakin tingginya eksposur pada proyek  Indonesia Battery Corporation (IBC). ANTM pun direkomendasikan buy dengan target harga Rp 3.200 per saham.

Baca Juga: Indeks Teknologi Catat Pertumbuhan Tertinggi Sepanjang 2021

Sektor lain yang diberi peringkat Overweight ada batubara, ritel, konstruksi, infrastruktur, dan kesehatan. Sementara peringkat Neutral disematkan pada sektor minyak dan gas, media. 

Adapun beberapa saham yang menjadi pilihan ada ITMG yang direkomendasi buy dengan target harga Rp 25.000 per saham. Selain itu ada LPPF dan MAPI yang direkomendasi trading buy dengan target harga Rp 3.850 per saham dan buy dengan target harga Rp 1.150 per saham. 

Untuk WSKT dan HEAL disarankan buy dengan target harga Rp 1.150 per saham dan Rp 1.650 per saham. 

Sementara itu, MEDC direkomendasikan buy dengan target harga Rp 870 per saham. Ada juga UNTR yang disarankan buy dengan target harga Rp 30.000 per saham. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×