Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Surya Pertiwi Tbk (SPTO) berhasil memperoleh kinerja yang cukup baik sepanjang tiga bulan pertama tahun ini.
Emiten distributor alat sanitasi dan perlengkapan kamar mandi ini mencatatkan pendapatan sebesar Rp 556,5 miliar atau naik 2,7% secara year on year. Adapun, untuk laba bersih, SPTO berhasil mengalami kenaikan 25,3% secara yoy menjadi Rp 51,4 miliar.
Analis Ciptadana Sekuritas Fahressi Fahalmesta dalam risetnya pada 5 Juli 2021 mengatakan, pendapatan SPTO tersebut sudah memenuhi 26,3% dari proyeksi Ciptadana Sekuritas.
Sementara bottom line-nya berada di luar ekspektasinya setelah memenuhi 34,7% dari perkiraan laba bersih SPTO untuk tahun ini.
Baca Juga: Memilih saham-saham dari indeks sektor perindustrian yang menarik
Jika dilihat dari bauran produknya, hampir semua divisi SPTO membukukan pertumbuhan pendapatan yang positif pada kuartal I-2021. Salah satu yang turun adalah produk perlengkapan yang turun 2,6% secara yoy.
Dari sisi volume penjualan, produk ini juga cenderung datar dan Average Selling Price (ASP) juga turun.
“Walaupun ASP barang sanitasi justru lebih rendah, kami melihat pertumbuhan volume penjualannya tetap menguntungkan. Ini tercermin dari pendapatan barang saniter yang naik 4,6% secara yoy menjadi Rp 278,7 miliar,” tulis Fahressi dalam risetnya.
Berdasarkan diskusi antara Ciptadana dengan SPTO pada April silam, Fahressi bilang, dengan pemulihan pada sektor properti, kiln kedua milik SPTO telah dibuka. Ia mengasumsikan, 50% dari utilisasi kiln tersebut memiliki potensi produksi 250.000 pcs.
Baca Juga: PT Surya Pertiwi Tbk (SPTO) Mengalokasikan Belanja Modal Rp 50 Miliar Tahun Ini
Jika digabung dengan kontribusi dari 1 kiln yang mencapai 500.000 pcs, maka total kontribusi dari SPN (Surya Pertiwi Nusantara) menjadi sekitar 750.000 pcs.
“Secara umum, kami memperkirakan permintaan sanitasi akan lebih baik dibandingkan tahun lalu. Tetapi dengan daya beli masyarakat yang masih lemah, proporsi produk entry level dapat meningkat,” imbuh Fahressi.
Sementara untuk produk pelengkap, ia proyeksikan tidak akan membukukan pertumbuhan yang kuat. Apalagi, dengan adanya PPKM Darurat yang membatasi mobilisasi akan memberikan dampak pada volume penjualan kuartal III 2021.
Baca Juga: Surya Pertiwi (SPTO) bagi dividen Rp 81 miliar
Dengan kondisi kuartal III-2021 yang kurang menguntungkan, Fahressi pun tidak mengubah proyeksi pendapatan SPTO pada tahun ini. Menurutnya, SPTO akan mengantongi pendapatan sebesar Rp 2,11 triliun dengan laba bersih Rp 148 miliar.
Ciptadana Sekuritas memberikan rekomendasi untuk beli saham SPTO dengan target harga Rp 650 per saham.
Selanjutnya: Surya Pertiwi (SPTO) alokasikan capex Rp 50 miliar tahun ini
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
