kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Berikut Rekomendasi Saham Indeks Kompas100 yang Naik 11,19%


Senin, 11 April 2022 / 08:10 WIB
Berikut Rekomendasi Saham Indeks Kompas100 yang Naik 11,19%


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Kompas100 mampu menguat 8,8% selama periode kuartal pertama 2022. Emiten di sektor pertambangan menjadi pendorong kinerja Indeks Kompas100 yang secara year to date kini sudah mampu mencatatkan kenaikan 11,19%.

Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia Abdul Azis Setyo Wibowo mengungkapkan, kenaikan harga komoditas global telah mendorong kinerja saham emiten pertambangan. Konflik Rusia dan Ukraina kian membuat harga komoditas meroket, yang kemudian meningkatkan average selling price (ASP) dari masing-masing emiten tambang.

Sebagai informasi, di jajaran top gainers Indeks Kompas100 pada kuartal pertama 2022, saham PT Surya Esa Perkasa Tbk (ESSA) menjadi jawara dengan kenaikan hingga 129,25%. Disusul oleh PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) dengan kenaikan 51,52%.

Baca Juga: IHSG Berpeluang Terkoreksi pada Senin (11/4)

Kemudian ada emiten ritel PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) yang naik 49,40%, PT Indika Energy Tbk (INDY) dengan peningkatan 44,34% dan PT Vale Indonesia Tbk (INCO) dengan kenaikan 43,16%.

Secara year to date (ytd) per Jumat (8/4), posisi top gainers dan top losers di Indeks Kompas100 hanya sedikit bergeser. Di jajaran top gainers, lima besarnya diisi oleh ESSA, DOID, INDY, INCO, dan PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA).

Jika dilihat dari 10 besar top gainers Kompas100 secara ytd, emiten tambang memang mendominasi. Selain yang telah disebutkan di atas, ada PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) dan PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG).

"Prospek Indeks Kompas100 masih menarik untuk dicermati dan masih dapat berpotensi mencatatkan kinerja positif. Sektor yang akan mendorong dari sektor tambang dan perbankan," ujar Azis kepada Kontan.co.id, Minggu (10/4).

Baca Juga: IHSG Berpotensi Melanjutkan Penguatan Terbatas, Rawan Profit Taking

Adapun sektor perbankan dinilai masih prospektif lantaran terdorong oleh pemulihan ekonomi dan penyaluran kredit. Dengan adanya potensi capital gain, Azis pun menyarankan pelaku pasar untuk melakukan hold jika telah memiliki saham di dua sektor tersebut.

Sedangkan bagi investor yang ingin mengoleksi saham di sektor pertambangan dan perbankan, Azis merekomendasikan buy dengan menerapkan strategi wait and see. Ketika terjadi koreksi, maka investor dapat melakukan buy on weakness untuk memaksimalkan keuntungan.

Menurut Azis, Kompas100 memiliki saham-saham yang masih berpotensi mengalami kenaikan. Menimbang hal tersebut, Kompas100 menarik untuk menjadi acuan.

Terlebih pada indeks ini bobot terbesar ada pada saham-saham big caps seperti PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM), sektor perbankan, serta pertambangan. "Saham-saham tersebut sedang dimasuki oleh asing, sebagai contoh TLKM secara ytd asing tercatat net buy Rp 8.5 triliun di all market," tandas Azis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet Managing Customer Expectations and Dealing with Complaints

[X]
×