Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Berikut merupakan rekomendasi empat saham sektor batubara pilihan dari sejumlah analis untuk diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia hingga akhir 2019.
- PT Bukit Asam Tbk (PTBA, anggota indeks Kompas100 ini)
Perusahaan berencana untuk memperluas kapasitas pengangkutan batubara menjadi 30 juta ton per tahun pada 2020 nanti, didukung dengan penyelesaian jalur kereta api ganda di Tanjung Enim.
Perusahaan juga akan menambah 10 juta ton kapasitas pengangkutan batubara melalui jalur kereta api Tanjung Enim menuju pelabuhan Perajin. Ada juga proyek Kereta Api Tarahan II untuk mengangkut batubara dengan kapasitas hingga 20 juta ton, sehingga kapasitas pengangkutan di 2023 bisa mencapai 60 juta ton
Rekomendasi: Buy
Target Harga: Rp 4.450
Analis Ciptadana Sekuritas Asia, Thomas Radityo
- PT Adaro Energy Tbk (ADRO, anggota indeks Kompas100 ini)
Proyeksi pendapatan ADRO sepanjang 2019 naik sebesar 32% dan untuk 2020 diprediksi tumbuh 28%.
Rekomendasi: Buy
Target Harga: Rp 2.000
Analis Indopremier Sekuritas, Frederick Daniel Tanggela
- PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG, anggota indeks Kompas100 ini)
Estimasi pendapatan Indo Tambangraya Megah untuk 2019 hingga 2020, yakni untuk tahun ini berada pada kisaran US$ 2,1 miliar dan tahun depan di level US$ 2,3 miliar.
Sedangkan untuk laba kotor 2019 diperkirakan US$ 700 juta atau naik 19,8%, sedangkan untuk 2020 diperkirakan mencapai US$ 868 juta atau naik 24%.
Untuk laba bersih 2019 diperkirakan mampu tumbuh US$ 344 juta atau naik 33% dan di 2020 tumbuh 26% menjadi US$ 434 juta.
Rekomendasi: Buy
Target Harga: Rp 33.275
Analis Mirae Aset Sekuritas, Andy Wibowo Gunawan
- PT Bumi Resources Tbk (BUMI, anggota indeks Kompas100 ini)
Diharapkan ada restrukturisasi pembayaran utang yang lebih besar tahun ini. Sepanjang 2018, pinjaman jangka panjang BUMI turun 6% menjadi US$ 1,5 miliar. Ke depan, diharapkan pembayaran utang yang lebih besar dan signifikan akan mengembalikan profitabilitas di 2019.
Rekomendasi: Buy
Target Harga: Rp 400
Analis Kresna Sekuritas, Robertus Yanuar Hardy
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News