Reporter: Dimas Andi | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah resmi mengumumkan hasil penjualan Sukuk Negara Tabungan seri ST-002 pada Selasa (27/11) sebesar Rp 4,94 triliun. Jumlah ini oversubscribe sekitar 2,9 kali dari target awal yang disampaikan mitra distribusi sebesar Rp 1,71 triliun.
Penjualan ST-002 juga berhasil melampaui pencapaian ST-001 pada 2016 lalu sebesar Rp 2,58 triliun.
Berdasarkan keterangan Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemkeu, penjualan ST-002 menjangkau 16.477 investor di seluruh Indonesia. Dari jumlah tersebut, 11.591 di antaranya merupakan investor baru yang belum pernah memesan obligasi ritel online sebelumnya yakni SBR003 dan SBR004.
Tercatat sebanyak 59,55% investor melakukan pembelian ST-002 dengan rentang nilai Rp 1 juta-Rp 100 juta. Volume rata-rata pembelian per investor adalah sebesar Rp 300,13 juta.
Berdasarkan usia, jumlah investor generasi milenial atau kelahiran tahun 1980-2000 tercatat paling dominan dengan porsi mencapai 7.350 investor atau 44,61% dari total jumlah investor. Kemudian diikuti oleh investor generasi x atau kelahiran tahun 1965-1979 dengan persentase sebesar 29,36% dari total jumlah investor.
Sedangan dari sisi volume pembelian, investor dari kelompok baby boomers atau kelahiran tahun 1946-1964 menjadi yang kontributor terbesar dengan nilai Rp 2,25 triliun atau 45,44% dari total volume pembelian.
Berdasarkan wilayah, jumlah nominal pembelian ST-002 terbesar berasal dari wilayah DKI Jakarta sebesar Rp 2,26 triliun. Di posisi berikutnya, terdapat wilayah Indonesia Bagian Barat selain DKI Jakarta yang mencatatkan volume pembelian sebesar Rp 2,20 triliun. Terakhir, nilai pembelian dari wilayah Indonesia Bagian Tengah sebesar Rp 452,31 miliar.
Dengan hasil ini, selama tahun 2018 pemerintah telah menerbitkan sebanyak 5 instrumen Surat Berharga Negara ritel yang meliputi ORI015, SBR003, SBR004, SR-010, dan ST-002. Total nominal penerbitan kelima instrumen ini mencapai Rp 46,01 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News