Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Noverius Laoli
Nafan melihat dari hasil kinerja selama pandemi yang tidak mengalami rugi, sebetulnya laporan keuangan GJTL masih sehat. Terlebih, jika terjadi perbaikan ekonomi maka ada potensi kenaikan pendapatan sehingga akan mengerek laba bersih perusahaan.
"Kondisi ban di Tanah Air kelihatannya masih cenderung stabil harganya sehingga permintaan masih akan terjaga," tuturnya.
Senada, Sukarno menilai prospek bisnis GJTL masih menarik seiring insentif pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) untuk mobil baru. Kemudian, relaksasi kredit mobil yang direncanakan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) apat memicu pemulihan penjualan mobil dan pertumbuhan kredit.
"Sehingga bisa berdampak ke kinerja GJTL nantinya," katanya.
Baca Juga: IHSG diproyeksi rebound, ini rekomendasi saham untuk Rabu (16/3)
Dari sana, ia merekomendasikan untuk Trading Buy dengan target harga di level Rp 1.020 karena kondisi valuasinya cukup rendah dan dari kinerjanya juga masih baik yang menandakan fundamentalnya masih baik. Sementara, Nafan merekomendasikan akumulasi saham GJTL dengan target harga di level Rp 1.120.
Hari ini, produsen ban tersebut mengagendakan rapat umum pemegang saham (RUPS) dengan mata acara permohonan persetujuan pemegang saham terkait penerbitan obligasi tersebut. Kontan.co.id sudah menghubungi manajemen GJTL apakah rapat kali ini kuorum setelah rapat sebelumnya tidak kuorum. Namun, hingga berita ini diturunkan, manajemen belum memberikan tanggapan.
Pada penutupan perdagangan saham hari ini, harga saham GJTL ditutup di level Rp 890 atau menguat 3,49%.
Selanjutnya: Optimistis kondisi membaik, Gajah Tunggal (GJTL) membidik pertumbuhan lebih dari 19%
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News