Reporter: Adisti Dini Indreswari | Editor: Edy Can
JAKARTA. PT Sierad Produce Tbk (SIPD) menyiapkan serangkaian jurus untuk mengerek penjualan di tahun ini. Termasuk dua agenda ekspansi yang sudah digulirkan sejak tahun lalu, yaitu melanjutkan pembangunan pabrik penetasan telur serta rumah potong ayam yang sudah dimulai tahun lalu.
SIPD membangun pabrik penetasan telur yang baru di kawasan Lebak, Banten. Pabrik yang terdiri dari lima peternakan ayam itu, berdiri di lahan seluas 206 hektare (ha). SIPD menargetkan tiga dari lima peternakan tersebut rampung di kuartal ketiga tahun ini. Sisanya, dua peternakan, dijadwalkan tuntas dibangun pada awal tahun depan.
SIPD kini memiliki 13 pabrik penetasan telur, dengan total kapasitas 100 juta day old chicks (DOC) per tahun. "Pabrik di Lebak bisa menambah kapasitas penetasan antara 30%-40%," kata Elies Lestari Setiawan, Sekretaris Perusahaan SIPD, Selasa (5/7).
Selain di Lebak, SIPD sejatinya berencana membangun pabrik penetasan lain di Nganjuk, Jawa Timur. Kendati sudah membeli lahan untuk pabrik tersebut, SIPD memutuskan untuk menunda pembangunan pabrik itu.
SIPD menyiapkan rumah potong ayam yang berlokasi di Mojokerto, Jawa Timur untuk memasok daging dan ayam beku ke pasar Jawa Timur serta Indonesia Timur. "Rumah potong milik sendiri itu juga disiapkan sebagai buffer untuk mengantisipasi fluktuasi harga," jelas Elies.
Bisnis Hilir
SIPD juga menargetkan pembangunan lima peternakan ayam komersial. Tujuannya adalah meningkatkan kapasitas pemotongan ayam menjadi 1 juta ekor per siklus pemotongan alias 35 hari. Dua dari lima rumah potong itu masing-masing berlokasi di Bogor, Jawa Barat, serta di Tangerang, Banten.
Sejauh ini, SIPD baru memiliki satu peternakan komersial di Cianjur, Jawa Barat. Kapasitas peternakan itu 200.000 ekor per siklus. Dalam satu tahun, peternakan itu bisa mengalami panen antara enam hingga tujuh kali.
Sekitar 90% peternakan komersial SIPD dikelola berdasarkan sistem kemitraan dengan peternak tradisional. Per akhir 2010, SIPD memiliki kurang lebih 2.000 mitra. Pola kerjasama ini memang bisa mengatasi kesulitan mencari lahan, namun menurut SIPD kurang efisien.
Sebagian besar ayam dari peternakan komersial SIPD dijual ke pasar bebas dalam bentuk ayam hidup. Karena keterbatasan kapasitas, baru sekitar 30% yang dipasok ke rumah potong milik sendiri.
Elies mengklaim ayam di peternakan komersial SIPD sama sekali tidak disuntik. Supaya ayam bisa gemuk dari menetas sampai dipotong 35 hari kemudian, perusahaan mengambil gen ayam dengan galur murni yang diimpor dari Amerika Serikat (AS).
SIPD juga merambah sektor hilir dengan mengelola usaha ritel daging BelMart. Sejak membuka gerai pertamanya di tahun 2009, BelMart kini memiliki 52 gerai yang tersebar di kawasan Jabodetabek.
Di usaha ritel, SIPD juga memiliki Delibel yang menggabungkan antara konsep toko daging, seperti BelMart, dengan restoran.
Yang terbaru, SIPD berencana mengakuisisi PT Belfood Indonesia yang memproduksi chicken nugget dengan merek Belfood. "Persetujuan dari pemegang saham sudah ada. Saat ini kami melakukan pembenahan di marketing," kata Elies. SIPD berniat turun langsung karena menilai merek Belfood kurang populer.
SIPD menargetkan penjualan bersih sepanjang tahun ini adalah Rp 4,5 triliun dengan rata-rata kenaikan volume penjualan per divisi 20%. Target itu lebih tinggi 23,6% daripada realisasi penjualan di tahun lalu, yaitu Rp 3,64 triliun. Sedang laba bersih di 2011 ditargetkan bertumbuh 30,8% menjadi Rp 80 miliar.
Komposisi penjualan diperkirakan sama dengan tahun lalu. Perinciannya, pakan ternak diharap menyumbang hingga 50%. Sisanya berasal dari peternakan ayam komersial dan rumah potong ayam.
Total kebutuhan dana berbagai agenda ekspansi SIPD di tahun ini Rp 815 miliar. Sekitar 70% dari kebutuhan dana ditutup dengan kredit bank. Kreditur SIPD seperti Bank Mandiri, Bank Bukopin dan Bank Rakyat Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News