kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bentoel Group (RMBA) menggeser konsultasi manajemen jadi bisnis utama


Kamis, 20 Juni 2019 / 14:48 WIB
Bentoel Group (RMBA) menggeser konsultasi manajemen jadi bisnis utama


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produsen rokok PT Bentoel International Investama Tbk (RMBA) memindahkan aktivitas konsultasi manajemen, dari usaha penunjang menjadi usaha utama perusahaan. Langkah Bentoel Group ini telah mendapat restu dari pemegang saham dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada Kamis (20/6).

Presiden Direktur RMBA Christopher John McAllister mengatakan, langkah ini adalah bentuk reorganisai bisnis agar lebih terintegrasi dan efisien. “Hanya simplifikasi usaha. Tidak ada akibat yang fundamental dari perubahan ini,” kata Christopher, Kamis (20/6).

Dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), RMBA menyatakan bahwa perubahan ini telah berdasarkan studi kelayakan oleh Kantor Jasa Penilai Publik Y&R. Menurut studi tersebut, dari aspek non-finansial, perubahan ini memberikan manfaat terintegrasinya dan tersentralisasinya fungsi manajerial. Dengan begitu, hal ini dapat mencegah RMBA dan anak usahanya dari risiko ketidakefisienan fungsi manajerial.

Sementara itu, dari aspek finansial, tidak terdapat perubahan secara profitabilitas atas perubahan ini. Alasannya, pendapatan RMBA terkurangi dengan beban yang dibukukan oleh entitas anak perusahaan. “Berdasarkan ruang lingkup pekerjaan, asumsi-asumsi, data dan informasi, yang diperoleh dan digunakan, JKPP Y&R berpendapat bahwa rencana ini layak,” tulis RMBA dalam keterbukaan informasi, Jumat (24/5).

Di samping itu, RMBA melihat aktivitas konsultasi menajemen dapat lebih dikembangkan dengan menjadikannya sebagai kegiatan usaha utama. Oleh karena itu, secara garis besar, perubahan ini akan memberi manfaat kepada RMBA berupa peningkatan sinergi strategi bisnis dan kinerja RMBA beserta anak usahanya.

Sebelumnya, Direktur Penilaian BEI I Gede Nyoman Yetna mengatakan, Bentoel Group menjadi salah satu perusahaan yang kinerjanya terus dipantau BEI. Maklum saja, sejak 2012, perusahaan ini terus mencatatkan rugi. Sebagai gambaran, per 2018, RMBA mencatatkan rugi bersih sebesar Rp 608,46 miliar. Angka ini naik 26,74% dibanding rugi bersih tahun 2017 yang sebesar Rp 480,06 miliar.

Untuk menilai kinerja tersebut, Nyoman membandingkan RMBA dengan emiten yang berada dalam sektor usaha yang sama. Mulai dari penilaian atas kinerja pendapatan, efisiensi operasional, hingga kemampuan perusahaan dalam menghadapi perubahan industri. “Perusahaan kan harus mengantisipasi dengan perkembangan yang ada. Bagaimana bisnisnya bisa di-support dengan backbone bisnis yang lain,” kata dia, Rabu (19/6).

Ke depannya, BEI akan terus memantau langkah yang diambil Bentoel Group ini. Alasannya, dana yang akan digunakan oleh RMBA dalam bisnisnya memiliki keterlibatan publik. Meskipun begitu, BEI akan memberikan kepercayaan kepada RMBA. “Kami percayakan dan kami monitor dulu," ucap Nyoman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×