kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Belum divestasi aset, Jasa marga (JSMR) akan andalkan pembiayaan ini


Minggu, 21 Juli 2019 / 11:11 WIB
Belum divestasi aset, Jasa marga (JSMR) akan andalkan pembiayaan ini


Reporter: Aloysius Brama | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT Jasa Marga (Persero) Tbk masih akan berfokus merampungkan beberapa ruas tol pada tahun ini. Perusahaan belum akan melakukan divestasi aset.

Sekretaris Perusahaan JSMR Agus menyebut, JSMR masih akan fokus terhadap ruas Jakarta-Cikampek (Japek) Elevated dan juga Jakarta Outer Ring Road 2.

Menurutnya, kedua tersebut menjadi prioritas JSMR untuk membantu mengurai masalah kemacetan di kawasan Jabodetabek. “Kita harapkan konstruksi sudah bisa selsai tahun ini dan beroperasi setelah itu,” kata Agus, Jumat (19/7).

Disamping itu, catatan Kontan juga menunjukkan ada beberapa proyek lain yang sedang digarap JSMR pada tahun ini. Beberapa proyek tersebut antara lain Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap sepanjang 184,05 kilometer, akses Patimban 37,7 km, Ciranjang-Padalarang 27,8 km, dan Semarang-Demak 37,7 km.

Untuk mengejar target kinerja, Agus mengatakan pihaknya akan mengandalkan beberapa cara pembiayaan agar tetap on track, salah satunya melalui sekuritisasi aset. Cara tersebut dimanfaatkan oleh perusahaan disamping menggunakan instrumen lain seperti pinjaman bank, penerbitan obligasi melalui anak perusahaan, RDPT, dan KIK-Infra.

Sebelumnya sekuritisasi aset adalah cara yang lazim digunakan oleh perusahaan untuk meraih pendanaan. Sekuritisasi biasanya dilakukan oleh perusahaan-perusahaan plat merah dengan menjaminkan pendapatan yang dihasilkan oleh sebuah aset BUMN di masa depan.

“Jadi kita undang investor siapa yang berminat untuk dapat sekian persen dari pendapatan suatu ruas kami sebagai jaminan,” terangnya.

Menurut Agus sekuritisasi bisa menjadi kelebihan dibanding instrumen lain, seperti misalnya divestasi. “Kalau divestasi kita dapat uang tapi habis itu sudah. Sedangkan bank, dengan rencana perusahan yang ekspansif kita juga terbatas. Tapi kalau sekuritisasi, kita tidak kehilangan aset sehingga (usaha) kita masih bisa terus bertumbuh,” kata Agus.

Hingga saat ini sendiri, salah satu aset JSMR yang sudah disekuritisasi adalah ruas tol Jagorawi. Per 31 Desember lalu, JSMR meraup duit segar sebesar Rp 816, 44 miliar dari ruas tol Jakarta-Bogor-Ciawi. Agus menyebut, pihaknya belum akan mensekuritisasi aset lainnya.

Pun dengan rencana JSMR untuk mendivestasikan aset juga belum akan terealisasi dalam waktu dekat. Agus mengatakan, tahun ini JSMR masih punya cukup keleluasaan untuk melakukan pembiayaan. Ketika ditanya mengenai liabilitas JSMR yang mencapai Rp 62,21 triliun akhir tahun lalu, Agus menanggapinya santai.

Menurutnya ada banyak cara bagi perusahaannya untuk terus bertumbuh sehingga menjaga beberapa rasio keuangan termasuk utang. “Kita masih akan terus tambah konsesi. Selain itu juga tambah pengoperasian ruas-ruas baru, jadi kita pastikan sustain dan tidak ada isu untuk kewajiban keuangan kami,” tutup Agus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×