Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pada periode libur Lebaran, peredaran uang makin kencang. Lantas, apakah pada saat ini merupakan periode yang tepat untuk membeli emas? Atau jangan-jangan justru jadi periode yang tepat untuk menjual emas?
Sebagai informasi, harga emas batangan bersertifikat Antam keluaran Logam Mulia PT Aneka Tambang Tbk pada Kamis (28/4) berada di level Rp 975.000 per gram. Sementara untuk harga buyback berada di level Rp 876.000 per gram.
Analis Global Kapital Investama meyakini saat ini bisa jadi periode yang tepat bagi para masyarakat yang hendak membeli logam mulia. Namun, ia mengingatkan pembelian emas tersebut harus untuk jangka panjang. Pasalnya, ke depannya masih ada ketidakpastian yang bisa memicu harga emas.
Baca Juga: Cek Harga Emas Siang Ini di Pegadaian, Kamis 28 April 2022
“Bagi investor yang sudah punya emas, mungkin lebih baik untuk hold terlebih dahulu karena secara jangka panjang masih ada potensi kenaikan,” kata Alwi kepada Kontan.co.id, Rabu (27/4).
Sementara analis DC Futures Lukman Leong justru meyakini dalam waktu dekat masih ada ruang koreksi untuk harga emas. Hal ini seiring dengan sikap dan kebijakan The Fed yang ultra agresif dalam menaikkan suku bunga acuan. Dampaknya, dolar Amerika Serikat (AS) akan berpotensi menguat dan secara tidak langsung bisa menekan harga emas.
Menurut dia, harga emas Antam akan sangat menarik untuk dikoleksi ketika sudah menembus di bawah level Rp 950.000 per gram. Pasalnya, dia juga meyakini ke depannya harga emas masih punya peluang untuk menguat.
Lukman menilai, potensi kenaikan emas akan didukung oleh perang Ukraina - Rusia yang berkepanjangan serta adanya potensi ekonomi global yang melambat imbas kebijakan lockdown China.
Baca Juga: Harga Emas Terkoreksi di Tengah Penguatan Dolar AS
“Mungkin akhir kuartal ketiga 2022 kita akan melihat efek dari kebijakan the Fed akan mereda dan emas telah turun mencapai level yang cukup menarik bagi investor yang diperkirakan akan di kisaran US$1.750 per ons troi,” imbuh Lukman.
Alwi menambahkan, kenaikan inflasi yang tinggi adalah faktor yang akan mendorong kenaikan harga emas di tengah tekanan kebijakan kenaikan suku bunga acuan. Menurutnya, inflasi AS masih akan tetap terjaga di level yang tinggi, mengingat konflik Rusia-Ukraina telah memicu kenaikan harga komoditas energi dan komoditas lainnya.
Dia menilai, emas yang menjadi aset lindung nilai terhadap inflasi akan diuntungkan dan bisa mendorong penguatannya lebih lanjut secara jangka panjang. Apalagi, kabar terbaru yang menyebut Rusia menghentikan ekspor gas alam ke Polandia mengindikasikan konflik tersebut belum akan berakhir dalam waktu dekat.
Baca Juga: Harga Emas Antam Hari Ini Turun Rp 6.000 ke Rp 975.000 Per Gram Pada Kamis (28/4)
“Kemungkinan harga emas dunia akan pada akhir tahun nanti bergerak ke arah US$ 1.950 per ons troi, sebelum menembus level 2.000 pada tahun depan. Sementara untuk harga logam mulia bisa menuju area Rp 990.000 per gram pada akhir 2022,” kata Alwi.
Sementara berdasarkan hitungan Lukman, emas spot diperkirakan akan kembali ke area US$ 1.900-an pada akhir 2022. Barulah pada tahun depan akan berpotensi melewati rekornya dengan menembus level US$ 2.100 per ons troi. Untuk harga emas Antam, dia memproyeksikan harganya akan kembali di kisaran Rp 1 juta pada akhir tahun nanti.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News