kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45912,55   3,24   0.36%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Beli asing Rp 141 M, IHSG masih memerah di sesi I


Selasa, 26 Juli 2016 / 12:31 WIB
Beli asing Rp 141 M, IHSG masih memerah di sesi I


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih belum mampu keluar dari zona merah perdagangan sesi I, Selasa (26/7). Mengacu data RTI, indeks berakhir turun 0,11% atau 5,814 poin ke level 5.214,988.

Ada 139 saham bergerak turun, 127 saham bergerak naik, dan 90 saham stagnan. Perdagangan pagi ini melibatkan 3,02 miliar lot saham dengan nilai transaksi mencapai Rp 2,71 triliun.

Delapan dari 10 indeks sektoral menyeret IHSG. Sektor agrikultur turun 0,83% sekaligus memimpin pelemahan. Selanjutnya, keuangan turun 0,44%, dan perdagangan turun 0,34%.

Dua indeks sektoral yang menghijau antara lain; infrastruktur naik 0,64% dam industri dasar naik 0,35%.

Aksi beli asing masih mewarnai perdagangan meski tak mampu menopang IHSG. Di pasar reguler, net buy asing Rp 94,942 miliar dan Rp 141,314 miliar seluruh perdagangan.

Saham-saham yang masuk top losers LQ45 antara lain; PT Gudang Garam Tbk (GGRM) turun 5,03% ke Rp 71.225, PT Vale Indonesia Tbk (INCO) turun 2,76% ke Rp 2.470, dan PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS) turun 1,96% ke Rp 1.755.

Saham-saham yang masuk top gainers LQ45 antara lain; PT Bank Tabungan Negara (persero) Tbk (BBTN) naik 3,18% ke Rp 1.945, PT Adhi Karya (persero) Tbk (ADHI) naik 2,93% ke Rp 2.810, dan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) naik 2,42% ke Rp 17.975.

"Sentimen dari pasar Asia yang mayoritas bergerak melemah menjadi salah satu faktor pemicu tekanan bagi IHSG," kata Vice President Research and Analysis Valbury Asia Securities Nico Omer Jonckheere dilansir dari Antara.

Nico Omer menambahkan bahwa menjelang rapat Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) pada pertengahan pekan ini, pelaku pasar juga cenderung menahan transaksi beli seraya menanti hasil kebijakan dari Amerika Serikat.

"Pasar menantikan kebijakan The Fed pada FOMC untuk masa depan di tengah prospek perekonomian global yang tidak menentu," katanya.

Nico mengharapkan bahwa sentimen dari dalam negeri mengenai amnesti pajak yang telah dicanangkan pemerintah dapat menjaga optimistis pelaku pasar sehingga tekanan indeks BEI tidak terlalu dalam.

Sementara itu, Kepala Riset NH Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada menambahkan, belum adanya sentimen positif lanjutan dari dalam negeri serta keadaan bursa saham global yang dilanda tekanan membuat IHSG cenderung bergerak melemah.

Di sisi lain, menurut Reza, sentimen dari amnesti pajak yang perlahan mulai berkurang seiring dengan penantian akan realisasi atas peraturan tersebut membuat sebagian pelaku pasar mengambil posisi hati-hati seraya melepas sebagian aset sahamnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×