kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Beleid ekspor mineral tak pengaruhi ekspor INCO


Kamis, 31 Mei 2012 / 15:00 WIB
Beleid ekspor mineral tak pengaruhi ekspor INCO
ILUSTRASI. Harga mobil bekas Wuling Confero bersahabat, tak sampai Rp 100 juta per Mei 2021


Reporter: Anna Suci Perwitasari | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Perusahaan tambang nikel, PT Vale Indonesia Tbk (INCO) percaya diri bisa ekspor hasil tambang mineral, walaupun ada beleid ekspor tambang dan mineral yang dikeluarkan oleh pemerintah.

"Sepengetahuan kami, tidak ada dampak, namun memang harus dipertegas. Ada beberapa hal yang harus diklarifikasi," kata Presiden Direktur INCO Niccolas Kanter saat ditemui di Jakarta, Kamis (31/5). Namun sayang Nico tidak menjelaskan, hal-hal yang perlu diklarifikasi tersebut.

Sebelumnya, pemerintah menerbitkan Peraturan Menteri Perdagangan No 29 tahun 2012 tentang ketentuan ekspor produk pertambangan. Dalam aturan ini, hanya eksportir terdaftar yang bisa melakukan ekspor bijih mineral.

Nico menyatakan, perusahaannya tidak termasuk dalam daftar perusahaan yang harus mengurus izin ekspor mineral itu. Sebab, perusahaan tidak mengekspor hasil mineral dalam bentuk mentah.

Oleh karena itu, anak usaha group Vale ini merasa tidak memerlukan rekomendasi ekspor ke Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) dan izin ekspor ke Kementerian Perdagangan.

Apalagi, kata Nico, produksi nikel INCO sampai saat ini masih lancar dan tidak mendapat larangan dari pemerintah pusat ataupun pemda setempat. "Masih lancar, namun kami tidak ingin bicara lebih jauh sampai ada aturan yang mengklarifikasi hal ini," tambahnya.

Tahun ini INCO targetkan produksi nikel sebesar 73.000 metrik ton. Namun di periode Januari-Maret produksi timah Vale turun dari 16.501 metrik ton menjadi 12.431 metrik ton. Penjualan juga turun dari 15.924 metrik ton menjadi 12.514 metrik ton. Dan mayotitas penjualan INCO adalah di ekspor ke Jepang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×