kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Belanja Iklan Naik, Intip Rekomendasi Saham Emiten Media


Senin, 05 September 2022 / 18:25 WIB
Belanja Iklan Naik, Intip Rekomendasi Saham Emiten Media
ILUSTRASI. Dua emiten media berhasil menorehkan kinerja pendapatan yang positif pada semester pertama tahun ini.


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dua emiten media berhasil menorehkan kinerja pendapatan yang positif pada semester pertama tahun ini. Pertama ada PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) yang mencatat pendapatan sebesar Rp 5,27 triliun atau tumbuh 8% dari periode yang sama tahun lalu.

Peningkatan pendapatan telah memperhitungkan pendapatan dari Piala Euro yang ditayangkan pada 2021, dimana memberikan basis yang lebih tinggi untuk tahun ini.

Adapun iklan masih menjadi sumber pendapatan utama MNCN. Pada semester pertama 2022, MNCN membukukan pendapatan iklan sebesar Rp 4,76 triliun atau meningkat 4% YoY.

Baca Juga: Simak Rekomendasi Saham Media Berikut Ini, Ada MNCN, SCMA, dan EMTK

Selanjutnya pendapatan dari bisnis digital tumbuh dengan pesat, meningkat signifikan sebesar 51% YoY menjadi Rp 1,34 triliun. Hal ini disebabkan oleh kinerja dari seluruh platform digital MNCN, seperti RCTI+ (AVOD superapp), 7 portal online, dan monetisasi berkelanjutan pada media sosial.

Dari sisi bottom line, MNCN membukukan laba bersih sebesar Rp 1,34 triliun pada paruh pertama 2022. Laba Media Nusantara Citra naik 6% YoY dibandingkan tahun lalu.

Hary Tanoesoedibjo, Executive Chairman MNC Group mengungkapkan pihaknya yakin MNCN mampu melanjutkan kinerja positif pada tahun 2022 ini. "Seiring dengan investasi berkelanjutan kami untuk memperdalam produksi konten dengan beberapa serial drama TV dan special show yang membuahkan hasil," papar Hary dalam keterbukaan informasi, Rabu (31/8).

Selain itu, dengan selesainya pelunasan utang dolar AS, MNCN memiliki risiko yang jauh lebih rendah terhadap dampak ekonomi global yang berkelanjutan.

"Secara bersamaan, kami juga dengan sabar menunggu ekspansi regional dari layanan digital kami, dan peluncuran bisnis game baru yang akan hadir di akhir tahun 2022 yang diharapkan akan membuka jalur pendapatan baru bagi MNCN," kata Hary.

Baca Juga: Belanja Iklan Meningkat, Simak Prospek Saham Emiten FMCG

Selanjutnya ada emiten dari Grup Emtek yakni PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) yang juga berhasil mencatat pertumbuhan kinerja pendapatan pada semester pertama 2022 senilai Rp 3,16 triliun, atau 7,11% lebih besar dari periode yang sama tahun lalu Rp 2,95 triliun.

Rinciannya, pendapatan iklan berkontribusi senilai Rp 2,29 triliun dan kemudian pendapatan lain-lain Rp 504,89 miliar, adapun potongan penjualan Rp 635,20 miliar. Sayangnya, beberapa pos beban mengalami kenaikan. Alhasil SCMA laba periode berjalan yang dapat diatribusikan pada pemilik entitas induk turun 15,25% menjadi sebesar Rp 616,44 miliar.

Analis melihat prospek sektor media masih cukup menarik ke depannya. Senior Investment Information Mirae Aset Sekuritas Indonesia, Nafan Aji Gusta menjelaskan, emiten SCMA kemungkinan masih akan melanjutkan pertumbuhan pendapatannya terdorong oleh naiknya pendapatan dari iklan.

Meski pemerintah telah mengerek harga sejumlah jenis BBM, namun dampaknya tidak terlalu berpengaruh untuk kinerja belanja iklan emiten media. "Meskipun terjadi kenaikan BBM, namun pemerintah memastikan bahwa kenaikan inflasi domestik masih terkendali," kata Nafan kepada Kontan.co.id, Senin (5/9).

Baca Juga: Belanja Pemilu Bisa Jadi Tumpuan Pertumbuhan Ekonomi Tahun Depan

Di sisi lain, SCMA pun diuntungkan dengan adanya BRI Liga 1 juga memberikan katalis positif terhadap euforia demam sepakbola di tanah air.

Sedangkan untuk MNCN, Nafan mencermati sejauh ini para pelaku pasar mengapresiasi berbagai aksi korporasi yang dilaksanakan MNCN dalam rangka meningkatkan kinerja perusahaan untuk jangka panjang.

Sebagai informasi, MNCN masih memimpin dalam pangsa pemirsa di Indonesia dengan 44.3% pada slot Prime-Time dan 40,8% pada slot All-Time per Juni 2022. Konten-konten terbaik MNCN meliputi Ikatan Cinta, X-Factor Indonesia, dan Aku Bukan Wanita Pilihan.

Nafam memberikan rekomendasi hold untuk SCMA dengan target harga di level Rp 226 per saham, lalu untuk MNCN ia memberikan rekomendasi buy dengan target harga di level Rp 1.500 per saham. Berdasarkan analisa teknikal, Nafan merekomendasikan hold saham NETV dengan target harga di level Rp 230 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×