kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45909,31   7,91   0.88%
  • EMAS1.354.000 1,65%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Belanja di Shop Tokopedia Pakai GoPay, Bisnis GTF Makin Ekspansif


Selasa, 30 April 2024 / 12:55 WIB
Belanja di Shop Tokopedia Pakai GoPay, Bisnis GTF Makin Ekspansif
ILUSTRASI. Dok. GoTo


Reporter: Tim KONTAN | Editor: Indah Sulistyorini

KONTAN.CO.ID - Jakarta. Kemitraan strategis antara PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) dan TikTok lewat PT Tokopedia yang mengelola platform “Shop I Tokopedia” memberikan dampak signifikan terhadap bisnis GoTo Financial (GTF) pada kuartal I-2024 dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu (year on year).

Sebagai catatan, pada 31 Januari 2024, GoTo menyelesaikan kesepakatannya dengan TikTok, yang di antaranya menggabungkan Tokopedia dan bisnis e-commerce TikTok di bawah entitas PT Tokopedia. Efektif tanggal 1 Februari 2024, Tokopedia telah didekonsolidasi dari Grup GoTo dan Tokopedia juga mengelola sistem elektronik dari platform baru “Shop I Tokopedia” di aplikasi TikTok.

Dalam keterangan resmi, manajemen GOTO menyatakan integrasi dengan TikTok terus mengalami kemajuan yang baik, setelah penyesuaian yang dilakukan GoTo terhadap produk buy now pay later (BNPL) pada Januari 2024 menghasilkan tingkat penetrasi lebih tinggi di platform Tokopedia.

GoTo juga mencatatkan pertumbuhan yang baik pada Maret 2024, dengan tingkat pemberian pinjaman tumbuh mendekati 60% dibandingkan dengan bulan sebelumnya.

Selain itu, kemitraan GOTO dengan TikTok juga untuk memudahkan pengguna menghubungkan akun GoPay mereka dengan Shop | Tokopedia, yang telah selesai pada pertengahan Maret 2024. 

“Kedua pihak juga tengah bersama-sama mengembangkan produk BNPL dengan tujuan meluncurkan produk tersebut di Shop | Tokopedia dalam beberapa bulan ke depan,” tulis manajemen GOTO dalam siaran pers, dikutip Rabu (30/4/2024).

Pendapatan GTF Naik

Manajemen GOTO juga mengungkapkan, selama kuartal I-2024, segmen fintech GTF mencatatkan pertumbuhan pendapatan yang kuat seiring dengan sokongan bisnis pembayaran dan pinjaman konsumen.

“GOTO juga terus meningkatkan investasinya pada bisnis fintech dan mempercepat integrasi produk-produk fintech dengan TikTok dan Tokopedia. Segmen fintech berada dalam jalur yang tepat untuk mencapai EBITDA yang disesuaikan positif pada akhir tahun 2025, bergantung pada kondisi makroekonomi yang stabil,” tulis manajemen GOTO.

Beberapa indikator pertumbuhan bisnis GTF yakni pendapatan bruto yang naik 57% di kuartal I-2024 yoy mencapai Rp 666 miliar. Rugi EBITDA yang disesuaikan GTF juga turun 52% yoy menjadi rugi Rp 248 miliar.

Tingkat pemberian pinjaman dari bisnis pinjaman konsumen GoTo, yang mencakup produk BNPL dan pinjaman tunai, naik 43% dibandingkan dengan kuartal sebelumnya (QoQ) dan lebih dari tiga kali lipat YoY, mencapai Rp 2,7 triliun di kuartal I-2024. Pertumbuhan tersebut diiringi dengan tingkat kredit bermasalah (NPL) yang sama dibandingkan kuartal sebelumnya.

PT Bank Jago Tbk (ARTO), perusahaan yang sahamnya juga dimiliki Gopay, menyalurkan sekitar 75% pinjaman yang dibukukan oleh GoTo pada Q1-2024, naik dari 70% pada kuartal sebelumnya. “Kedua perusahaan akan terus berkolaborasi untuk meningkatkan skala penghimpunan pinjaman (loan origination) sepanjang tahun 2024,” tulis manajemen GOTO.

Beban kas rutin tetap untuk GTF turun 18% yoy pada Q1-2024. Menurut manajemen GOTO, beban GTF ini diperkirakan akan berfluktuasi seiring investasi yang dilakukan Goto lebih lanjut untuk mendorong pertumbuhan.

Nilai transaksi kotor inti atau gross transaction value (GTV) inti segmen fintech mencapai Rp 48,4 triliun di Q1-2024, tumbuh 40% YoY. Sementara itu, GTV fintech secara keseluruhan pada kuartal I ini adalah Rp 111 triliun, naik 21% YoY.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×