Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Satu lagi emiten yang bakal mencari pendanaan dari aksi rights issue. PT Bank Pundi Indonesia Tbk (BEKS), berencana menerbitkan saham baru dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) sebanyak-banyaknya 2 miliar saham biasa atau 15,68% dari modal ditempatkan dan disetor penuh.
Dalam Penawaran Umum Terbatas (PUT) IV itu, BEKS menawarkan harga rights issue sebesar Rp 100 per saham. Setiap 1.000 saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham (DPS) berhak atas 186 HMETD.
Dengan begitu, BEKS berpotensi mengantongi dana dari rights issue sebesar Rp 200 miliar. Jika tak terserap seluruhnya, PT Recapital Securities sebagai pemegang saham utama telah menyanggupi untuk melaksanakan sebagian hak yang dimilikinya yakni 1 miliar HMETD dalam PUT IV.
Saat ini, Recapital mengempit 67,85% saham BEKS, Sementara IF Services Netherlands B.V memiliki 13,34% saham, Pershing LLC 10,71% saham, dan sisanya sebesar 8,1% dimiliki masyarakat.
"Nantinya, seluruh dana yang diperoleh dari PUT IV akan digunakan untuk ekspansi bisnis, khususnya dalam bentuk penyaluran kredit," ujar manajemen BEKS dalam prospektus yang diterbitkan Selasa, (26/8).
Pada Semester I 2014, laba bersih BEKS meningkat dari Rp 3,68 miliar di Juni 2013 menjadi Rp 18,88 miliar di Juni 2014. Kenaikan tersebut ditopang dari peningkatan margin bunga bersih, pertumbuhan kredit, dan efisiensi usaha.
Namun saat ini, perlambatan ekonomi turut mempengaruhi perlambatan pertumbuhan penyaluran kredit. Direktur Utama BEKS Paulus Wiranata pernah bilang, hal ini membuat BEKS merevisi pencapaian pertumbuhan target kreditnya. Semula, BEKS menargetkan pertumbuhan kredit sebesar 18% pada rencana bisnis bank (RBB) yang diajukan akhir tahun lalu.
Pada bulan Juni lalu, BEKS terpaksa merevisi target pertumbuhan kredit dalam RBB-nya menjadi hanya sebesar 8%-10%. "Ada penyesuaian pertumbuhan total. Pada Juni ada perubahan sedikit untuk pertumbuhan profil kredit," ujar Paulus belum lama ini.
Perseroan semula menargetkan penyaluran kredit sebesar Rp 1,6 triliun sampai dengan akhir tahun 2014. Namun dengan kondisi perlambatan yang terjadi, pihaknya menurunkan angka tersebut sebesar 10% dari Rp 1,6 triliun. Sehingga, BEKS merevisi penyaluran kredit menjadi hanya sebesar Rp 1,44 triliun sampai dengan akhir tahun mendatang.
Ekspansi kredit BEKS pada akhir tahun 2013 lalu adalah sebesar Rp 6,78 triliun. Jika ditambahkan dengan target yang akan dicapai Rp 1,44 triliun sepanjang tahun 2014, maka diperkirakan jumlah penyaluran kredit perseroan pada akhir tahun mendatang adalah sebesar Rp 8,22 triliun.
Kredit yang disalurkan BEKS pada Juni 2014 mencapai Rp 7,51 triliun. Angka ini meningkat sebesar 25,58% dibanding periode yang sama tahun 2013 lalu yang sebesar Rp 5,98 triliun.
Untuk memuluskan rencana rights issue, perseroan akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 25 September 2014. Tanggal Cum HETD di pasar reguler dan negosiasi direncanakan pada 2 Oktober 2014, dan ex HMETD pada 3 Oktober. Sementara di pasar tunai, cum HMETD direncanakan pada 7 Oktober dan Ex HMETD pada 8 Oktober. Sehingga tanggal pelaksanaan HMETD pada 9-20 Oktober mendatang.
Saham BEKS ditutup menguat 3% menjadi Rp 92 per saham pada perdagangan Selasa (26/8).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News