kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

BEI yakin realisasi IPO lebih ramai pada 2018


Minggu, 25 Maret 2018 / 16:00 WIB
BEI yakin realisasi IPO lebih ramai pada 2018
ILUSTRASI. Logo Bursa Efek Indonesia


Reporter: Elisabet Lisa Listiani Putri | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Minat perusahaan menggelar initial public offering (IPO) pada awal tahun ini mencatatkan peningkatan yang cukup signifikan. Hal ini terbukti dari banyaknya perusahaan yang sudah melakukan pembicaraan secara resmi kepada Bursa Efek Indonesia (BEI) lewat gelaran mini expose

Dalam pipeline BEI, ada sekitar 20 perusahaan yang berencana melakukan IPO, termasuk tiga anak usaha BUMN (Badan Usaha Milik Negara). Otoritas bursa mengatakan ketiga anak BUMN ini memiliki emisi yang cukup besar.

Samsul Hidayat, Direktur BEI mengatakan, tahun ini, minat perusahaan untuk mencatatkan diri, jika dibandingkan dengan tahun lalu meningkat cukup drastis dari segi jumlah maupun dari segi emisi. Sayang, Syamsul tak menyebut nilai emisi dari perusahaan-perusahaan yang akan mencatatkan diri tersebut.

"Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan menaruh minat dengan memanfaatkan momentum kenaikan indeks yang kemarin," kata Samsul, Jumat (23/3). Meski demikian, menurutnya, BEI belum mengubah target IPO pada tahun ini, yaitu masih sekitar 35 perusahaan.

Minat IPO sebenarnya sudah terlihat sejak tahun lalu. Pada 2017, sekitar 37 perusahaan mencatatkan diri di BEI. Padahal, bursa hanya menargetkan total 35 IPO. Artinya, jumlah perusahaan IPO pada tahun lalu melebihi target, meski nilai emisinya tak terlalu besar yakni sebesar Rp 9,6 triliun.

Hans Kwee, Direktur Investa Saran Mandiri mengatakan, investor sebaiknya harus mulai berpikir bahwa gelaran IPO bukan ajang untuk mencari instant profit. Hal yang perlu diperhatikan dalam memilih saham-saham IPO adalah fundamental perusahaan.

"Selain itu, underwriter juga harus menjadi liquidity provider," kata Hans Kwee, Jumat (23/3).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×