kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

BEI: Tak ada indikasi aksi goreng saham BEKS


Jumat, 16 September 2016 / 13:06 WIB
BEI: Tak ada indikasi aksi goreng saham BEKS


Reporter: Ghina Ghaliya Quddus | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. PT Bursa Efek Indonesia (BEI) telah menegur RHB OSK Securities. Teguran tersebut dilayangkan seiring munculnya antrean jual sebesar 2,1 miliar lot saham PT Bank Pundi Tbk. BEI menegaskan bahwa tidak ada indikasi saham goreng pada aktivitas tersebut.

Direktur Pengawasan Transaksi dan Kepatuhan BEI Hamdi Hassyarbaini mengatakan, hal ini murni kerusakan sistem karena ordernya hampir 2,1 miliar lot saham, sementara jumlah saham beredarnya tidak sebesar itu.

"Jumlah saham beredarnya tidak sebesar itu, jadi tidak mungkin. Itu murni kesalahan sistem mereka," kata Hamdi di Gedung BEI, Jakarta, Jumat (16/9).

Asal tahu saja, pada Jumat (9/9), sempat muncul posisi volume jual (offer) atas 2,1 miliar lot saham BEKS pada level harga Rp 53 per saham. Total offer tersebut mencapai Rp 11,1 triliun. Volume ini setara dengan 210 miliar saham. Padahal, saham beredar BEKS hanya 46,17 miliar saham. Atas kejadian ini, sempat muncul dugaan jual beli palsu atawa fake demand and supply.

Oleh karena itu, BEI memberikan teguran tertulis kepada RHB OSK Securities, Kamis (15/9) kemarin. Dalam teguran tersebut, BEI mengatakan bahwa sistem error pada online trading RHB mengakibatkan order berulang dan berdampak buruk pada sistem perusahaan dan sistem di bursa secara keseluruhan.

"Baru teguran tertulis karena mereka harus memeriksa sistemnya dan melakukan perbaikan kalau ada error yang terjadi," kata Hamdi.

Atas teguran tertulis tersebut, Hamdi mengatakan bahwa RHB OSK Securities telah merespon dengan menyatakan bahwa ada kesalahan pada sistem sekuritas.

"Jadi di sisi mereka itu ada error sehingga jual oleh nasabah itu bisa berulang kali dalam jumlah yang besar," katanya. BEI telah meminta RHB OSK Securities untuk mengaudit dan memperbaiki sistem tersebut.

"Hasilnya nanti dilaporkan ke bursa. Namun memang belum dilaporkan lagi, karena mereka harus periksa lagi," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×