kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

BEI sulit capai target emiten tahun ini


Kamis, 04 Oktober 2012 / 01:41 WIB
BEI sulit capai target emiten tahun ini
ILUSTRASI. Area?tambang emas Awak Mas di Luwu, Sulawesi Selatan.


Reporter: Amailia Putri Hasniawati |

JAKARTA. Tipis peluang Bursa Efek Indonesiamemenuhi target emiten baru di tahun ini. Pengelola BEI semula menargetkan di tahun ini ada 25 emiten anyar.

Hoesen, Direktur Penilaian Perusahaan BEI, menuturkan, saat ini, delapan perusahaan sedang menggelar mini expose,dan mendapatkan kontrak pendahuluan dari BEI.

"Kami menunggu sampai akhir bulan ini. Kalau tidak ada perusahaan baru yang mengajukan, berarti target 25 emiten baru tidak tercapai," ujarnya, Senin (3/9).

Dia menjelaskan, sejatinya ada beberapa perusahaan yang sudah melontarkan minatnya untuk melakukan initial public offering (IPO) di BEI. "Ada tiga perusahaan yang sudah menyampaikan niat IPO. Tapi mereka belum mengajukan dokumen pendaftaran," kata Hoesen.

Sampai Agustus 2012, sudah ada 14 emiten baru di papan perdagangan BEI. Jika ditambah dengan delapan calon emiten yang telah mendapatkan kontrak pendahuluan, berarti jumlah emiten baru sudah 22 emiten.

Empat calon emiten di antaranya adalah PT Adi Sarana Armada, PT Siba Surya,

PT Pelayaran Nelly Dewi Putri, dan PT Expressindo Transindo Utama. Selain mereka, ada pula PT Citra Borneo Indah, PT Nirvana Development, PT Provident Agro, dan PT Pasifik Agro Sentosa.

Delapan emiten itu mengejar perolehan dana berkisar Rp 500 miliar hingga di atas Rp 1 triliun. Sedangkan total nilai emisi 14 emiten yang sudah terlebih dulu listing di bursa pada tahun ini, mencapai Rp 5,93 triliun.

Alhasil, nilai IPO tahun ini diperkirakan sekitar Rp 11,8 triliun. Angka itu menurun dibandingkan nilai IPO tahun lalu, yaitu Rp 19,62 triliun.

Hoesen juga mengungkapkan, ada perusahaan yang hendak mencatatkan lagi sahamnya (relisting). Perusahaan itu adalah PT Sekar Bumi. "Mereka melakukan mini expose hari ini (kemarin)," tutur Hoesen.

Sekar Bumi termasuk emiten yang delisting pada tahun 2009. Perusahaan bisnis makanan beku itu pernah mendapatkan opini disclaimer dalam laporan keuangannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×