Reporter: Amailia Putri Hasniawati | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) tengah memproses izin lima emiten untuk menerbitkan efek utang, baik dalam bentuk surat utang mahupun kontrak investasi kolektif efek beragun aset (KIK EBA). Total nilai emisi mencapai Rp 4,43 triliun.
Hoesen, Direktur Penilaian Perusahaan BEI merinci, kelima emiten itu adalah Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI), PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN), PT Adhi Persada Properti, PT Bank Pembangunan Dareah (BPD) Sulawesi Utara (Sulut), dan KIK EBA Danareksa BMRI 01.
Nilai emisi terbesar adalah penerbitan umum berkelanjutan (PUB) II tahap I BBTN. "Nilainya mencapai Rp 2 triliun," ujarnya, Jumat (18/7).
Selain BBTN, LPEI juga akan menggelar PUB tahap ke dua dengan nilai emisi sebesar Rp 500 miliar. Kemudian, BPD Sulut akan menerbitkan obligasi senilai Rp 750 miliar. Adhi Persada dan LPEI masing-masing berencana menerbitkan Rp 500 miliar.
Lalu, ada KIK EBA Danreksa BMRI dengan nilai emisi Rp 686 miliar. Hingga 18 Juli 2014, total nilai emisi obligasi yang terbit mencapai Rp 26,49 triliun. Emisi itu diterbitkan oleh 26 emiten. Sehingga, total nilai outstanding obligasi dan sukuk korporasi menjadi Rp 219,41 triliun dari 114 emiten.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News