kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45892,72   -3,94   -0.44%
  • EMAS1.368.000 0,37%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BEI menargetkan transaksi harian Rp 7 triliun


Jumat, 18 Oktober 2013 / 07:47 WIB
BEI menargetkan transaksi harian Rp 7 triliun
ILUSTRASI. Kelumpuhan wajah adalah salah satu gejala penyakit ramsay hunt syndrome.


Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Wahyu T.Rahmawati

JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) sudah menyiapkan diri untuk tahun depan. Meski kondisi pasar modal di tahun 2014 bakal terkena dampak pemilihan umum, BEI optimistis, nilai transaksi harian bisa terus meningkat.

Ito Warsito, Direktur Utama BEI menargetkan, tahun depan nilai transaksi harian bisa mencapai Rp 7 triliun dengan jumlah hari bursa 244 hari. Target itu naik drastis dari target tahun ini yang hanya Rp 5,5 triliun. Ito makin yakin lantaran target transaksi harian tahun ini sudah terlewati.

Menilik data BEI, nilai rata-rata transaksi harian mencapai Rp 6,5 triliun hingga kemarin. Tahun lalu, rata-rata nilai transaksi harian bursa hanya Rp 4,5 triliun.

BEI memandang, sentimen pemilu bakal membuat investor cenderung wait and see. Target emiten baru dari gelaran initial public offering (IPO) hanya dipatok 30 emiten. "Tidak ada kenaikan target karena memang diperkirakan investor akan cenderung wait and see," kata Ito, Kamis (17/10).

Hoesen, Direktur Penilaian BEI mengatakan, penjaringan dana dari bursa tetap besar. BEI menargetkan, 60 emiten yang melakukan pencatatan tambahan atau rights issue tahun depan.

Di tahun ini, sudah 25 emiten baru yang tercatat melalui IPO, sejauh ini, dengan nilai emisi IPO Rp 14,19 triliun. Setidaknya ada 8 emiten lagi yang tengah mengantre IPO di sisa tahun ini. Adapun, pencapaian dana dari rights issue sudah Rp 24,74 triliun.

BEI juga memproyeksikan, nilai emisi obligasi mencapai Rp 57 triliun, naik dari target tahun ini Rp 40 triliun. Hoesen bilang, sepanjang tahun ini, target nilai obligasi sudah tercapai. "Sampai saat ini mencapai lebih dari Rp 50 triliun. Masih ada Rp 7 triliun obligasi dalam pipeline," jelasnya.

Hoesen berharap bisa menambah enam emiten baru penerbit obligasi. Soalnya, selama ini, emiten penerbit obligasi tidak bervariasi. "Kami dorong emiten yang belum pernah menerbitkan obligasi, untuk mencoba mencari dana dari obligasi," jelasnya.

BEI menargetkan, rata-rata volume transaksi harian surat utang negara (SUN) yang dilaporkan melalui centralized trading platform value added service (CTP VAS) mencapai Rp 4,03 triliun per hari, dan rata-rata volume transaksi harian obligasi korporasi mencapai Rp 1,71 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×