Reporter: Kenia Intan | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasar yang tengah dilanda sentimen positif tidak mengurungkan calon emiten yang akan melantai di pasar. Berdasarkan keterangan dari Bursa Efek Indonesia (BEI) masih ada 33 calon emiten yang akan melakukan pencatatan.
Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia I I Gede Nyoman Yetna mengatakan, dari 33 calon emiten sebanyak 17 calon perusahaan akan melakukan Initial Public Offering atau pencatatan saham perdana di sisa tahun ini. Sementara 16 calon emiten lainnya akan menggunakan laporan keuangan Agustus dan September 2019, sehingga diperkirakan mulai efektif tahun depan.
"Yang sudah menentukan listing date tahun ini 17 calon emiten. Kita konservatif, 16 calon emiten lainnya kami geser," kata Nyoman dalam acara media gathering di kawasan Jalan Monginsidi, Rabu (4/12).
Baca Juga: Perusahaan bir orang terkaya Thailand bakal IPO di bursa Singapura
Ia tidak menutup kemungkinan dari 17 calon emiten yang kan melakukan pencatatan tahun ini akan bertambah. Hal tersebut bergantung pada kecepatan 16 calon emiten yang diperkirakan akan IPO 2020 mendatang dalam memenuhi regulasi yang ada.
Oleh karenanya, sepanjang tahun 2019 ini pihak BEI memperkirakan akan ada 65 hingga 70 calon emiten baru. Asal tahu saja, sebelumnya BEI hanya membidik 57 perusahaan yang akan melantai di bursa. Adapun per Rabu (4/12) sudah ada 49 perusahaan baru IPO.
Manajemen BEI melihat masih ada optimisme investor di tengah sentimen negatif yang menerpa pasar. Diharapkan, berbagai upaya yang dilakukan BEI melalui perbaikan infrastruktur dan kemudahan-kemudahan peraturan yang dibuat dengan tetap menjaga kualitas dan perlindungan investor dapat mendorong pasar.
Tekait target IPO tahun 2020, BEI masih belum bisa membeberkannya. Begitu pula dengan RNTH-nya. Asal tahu saja, per Selasa (3/12) rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) sebesar Rp 9,21 triliun, adapun target yang dibidik di 2019 Rp 9,25 triliun.
Menanggapi hal ini, Head of Investment Research Infovesta Utama Wawan Hendrayana melihat dari perusahaan yang telah melantai di bursa saham ia melihat ada penerimaan yang baik dari investor. Akan tetapi, bagi calon emiten yang akan IPO di akhir tahun ini hari libur menjadi tantangan, sebab pasar akan mulai sepi.
Tahun depan, Wawan melihat kasus-kasus yang terjadi di pasar modal akhir-akhir ini tentu saja kan berpengaruh terhadap pasar tahun depan. Akan tetapi, semua itu masih tergantung pada underwriter calon emiten meyakinkan para investor dan analis.
" Tergantung bagaimana emiten bisa menyampaikan info pada publik salah satunya tentang kinerja keuangan dan rencana perusahaan," kata Wawan ketika dihubungi Kontan.co.id, Rabu (4/12).
Berkaca dari perusahaan IPO yang sepanjang 2019 adalah perusahaan-perusahaan kecil, Wawan menyarankan kepada para investor untuk ke depannya tetap mencermati laporan keuangan, fundamental, dan rencana ekspansi perusahaan.
Baca Juga: Sempat tertunda dua tahun, Iskandar Waterfront Holdings hidupkan lagi rencana IPO
Hal ini perlu dilakukan sebab perusahaan kecil memiliki risiko yang lebih besar baik dari segi likuiditas maupun fundamental. Meskipun tidak dipungkiri, potensi profit yang bisa lebih tinggi daripada saham yang sudah melejit.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News