kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

BEI masih menantikan penjelasan manajemen DKFT


Jumat, 21 Februari 2014 / 17:36 WIB
BEI masih menantikan penjelasan manajemen DKFT
ILUSTRASI. Pahami 4 Penyebab Muculnya Ketombe, Apa Saja?


Reporter: Amailia Putri Hasniawati | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) belum menerima surat penjelasan dari manajemen PT Central Omega Resources Tbk (DKFT). Oleh karena itu, wasit pasar saham ini belum melepas suspensi saham perusahaan tambang tersebut.

"Kami masih menunggu jawaban mereka (manajemen DKFT), kami ingin tahu going concern setelah pemecatan yang dilakukan," ujar Hoesen, Direktur Penilaian Perusahaan BEI, Jumat (21/2).

Otoritas bursa telah memberhentikan sementara perdagangan saham DKFT sejak Rabu (19/2). Hal ini lantaran penjelasan manajemen DKFT di Harian Kontan hari Rabu, (19/2), berjudul "DKFT dan Harita Pecat Ribuan Karyawan”. 

Dalam berita tersebut, Presiden Direktur DKFT, Kiki Hamidjaja, mengatakan, sejak larangan ekspor mineral mentah diberlakukan, operasi produksi tambang nikel milik DKFT di Konawe Utara, Sulawesi Tenggara dan Morowali, Sulawesi Tengah dihentikan. Akibatnya, sekitar 2.000 pekerja pekerja DKFT maupun pekerja dari kontraktor jasa pertambangan DKFT dipecat mengatakan ada 2.000

Namun, kemudian, Johanes Supriadi, Sekretaris Perusahaan DKFT mengatakan, kegiatan operasional perseroan tetap jalan. Perseroan masih memiliki Citra Sindo Utama (CSU) , tambang bijih besi yang baru saja diakuisisi. 

Manajemen pun optimistis masih bisa mencetak laba tahun ini, walaupun lebih kecil dibanding tahun 2013. Laba bersih tahun ini diperkirakan sebesar Rp 115,87 miliar atau merosot 66,3%. Adapun, pendapatan turun dari Rp 859 miliar menjadi Rp 370,5 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×