Reporter: Astri Kharina Bangun |
JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) menyatakan, komposisi ideal antara investor lokal dan asing di pasar modal adalah 70% dan 30%. Menurut Direktorat Pengawasan Transaksi dan Kepatuhan BEI Urip Budhi Prasetyo, porsi tersebut bisa menjadikan pasar saham Indonesia lebih tahan terhadap gejolak pasar internasional.
"Dengan lebih dominannya investor lokal maka pasar kita tidak terlalu didikte asing," ujar Urip, Rabu (4/7).
Untuk itu, ia berharap institusi keuangan seperti asuransi, dana pensiun, dan asuransi bisa lebih memperbesar penempatan dana di pasar modal, termasuk di bursa efek. Pasalnya, selama ini institusi-institusi tersebut lebih menyukai penempatan dananya di deposito.
Dalam setahun terakhir, porsi kepemilikan investor domestik dibandingkan investor asing terus meningkat. Mengacu pada data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) per Juni 2012, komposisi aset lokal dan asing di bursa efek masing-masing sebesar 45,96% dan 54,04% dari total aset senilai Rp 2.426,33 triliun. Sementara, pada Juni 2011, komposisinya 41% lokal dan 59% asing dari total aset Rp 2.246,49 triliun.
Komposisi tersebut juga jauh lebih baik dibandingkan pada era 1990-an saat kepemilikan asing dan domestik persentasenya 80% dan 20%. "Kenaikan ini dipicu meningkatnya kepercayaan investor di pasar modal kita dan semakin mudahnya orang bertransaksi," tukas Urip.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News