kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BEI Kaji Pembukaan Suspensi terhadap Saham Waskita Beton Precast (WSBP)


Sabtu, 15 Oktober 2022 / 11:30 WIB
BEI Kaji Pembukaan Suspensi terhadap Saham Waskita Beton Precast (WSBP)


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) akan segera membuka suspensi saham PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP). Hal tersebut dilakukan mengingat perseroan telah menyelesaikan perjanjian perdamaian dalam proses Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU). 

Putusan Mahkamah Agung juga telah menolak permohonan kasasi yang dijaukan dari Bank DKI.

Direktur Penilaian BEI I Gede Nyoman Yetna menjelaskan terdapat beberapa tahapan yang perlu diselesaikan pasca WSBP di suspend. 

Merujuk pada Pengumuman BEI Nomor Peng-SPT-00002/BEI.PP3/01-2022 pada 31 Januari 2022, suspensi dilakukan terkait dengan Penundaan Pembayaran Bunga Ke-9 Obligasi Berkelanjutan I Waskita Beton Precast Tahap II Tahun 2019 (WSBP01CN2). 

Baca Juga: Kasus Proyek Blast Furnace Krakatau Steel, Kejagung Periksa 6 Saksi

Kala itu WSBP telah masuk dalam status PKPU Sementara sehingga berada di kondisi debt standstill dan perusahaan tidak diperkenankan melakukan pembayaran kepada semua pemberi pinjaman, termasuk pembayaran kupon obligasi yang jatuh tempo.

"Saat ini, WSBP telah mendapatkan persetujuan Perjanjian Perdamaian (Homologasi) PKPU yang dilakukan dalam rangka restrukturisasi pemenuhan kewajiban kepada seluruh krediturnya," kata Nyoman, Rabu (12/10). 

Nyoman bilang, untuk tahap selanjutnya bursa dapat mempertimbangkan pembukaan suspensi atas seluruh efek WSBP dengan mengacu beberapa hal. 

Pertama, perjanjian perdamaian telah berkekuatan hukum tetap. Kedua, seluruh kewajiban penyebab suspensi efek telah terpenuhi. 

Baca Juga: BEI Pertimbangkan Buka Suspensi Saham Garuda (GIAA) dan Waskita Beton (WSBP)

Ketiga, telah selesainya restrukturisasi Efek Bersifat Utang atau Sukuk (EBUS) yang tercatat di Bursa, dan keempat, pelaksanaan Public Expose Insidental. 

"Untuk memperoleh informasi terkini mengenai perseroan, termasuk upaya-upaya yang dilakukan perseroan dalam rangka pembukaan suspensi, kami mengimbau untuk dapat selalu memantau Keterbukaan Informasi Perseroan dan Pengumuman Bursa," paparnya.

Analis PT Kanaka Hita Solvera (KHS) Raditya Pradana mengatakan, proses PKPU yang berakhir damai dan ditolaknya permohonan kasasi Bank DKI terhadap putusan PKPU WSBP tentu menjadi berita positif ke investor saham perusahaan tersebut. 

Apalagi, BEI mempertimbangkan akan membuka suspensi saham WSBP, sehingga nantinya dapat kembali diperdagangkan.”Tentu saja, hal ini menjadi katalis positif bagi para investor saham WSBP," kata Raditya, Jumat (14/10).

Menurut Raditya, kinerja WSBP yang sudah membaik pada semester I 2022 akan berdampak kepada kinerja saham perusahaan pelat merah itu ke depannya. 

Sebelumnya, Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus menilai, prospek dua saham BUMN yang akan dibuka suspensi akan bergantung kepada persepsi dan ekspektasi pelaku pasar terhadap kedua saham tersebut.

"Sejarah sudah banyak mengajarkan kepada investor. Oleh karena itu,  ini akan menjadi poin yang sangat penting bagi pergerakan saham tersebut. Meskipun secara kinerja membaik, pertanyaan sederhana, bisakah pelaku pasar dan investor kembali percaya?" terangnya.

Terlepas dari suspensi sahamnya, WSBP optimistis bisa mencapai target-targetnya yang sudah ditetapkan tahun ini.

Waskita Beton menargetkan kontrak baru di tahun ini sekitar Rp 2,5 triliun- Rp 3,5 triliun.

Sementara pendapatan usaha ditargetkan sekitar Rp 1,8 triliun- Rp 2,2 triliun dan laba kotor Rp 300 miliar- Rp 400 miliar.

Baca Juga: Makin Ekspansif, Waskita Beton Precast (WSBP) Bidik Penjualan Modular ke Pasar Hunian

“Strategi untuk mencapai target tersebut dengan menjalankan program transformasi, meningkatkan produktivitas, dan manajemen likuiditas yang baik,” kata Direktur WSBP Asep Kurnia dalam paparan publik, Rabu (5/10).

Di sepanjang tahun ini WSBP menganggarkan belanja modal Rp 30 miliar hingga Rp 40 miliar. Asep bilang, tahun ini pihaknya tidak fokus membangun aset baru karena aset eksisting sudah lebih dari cukup.

Alokasi capex di tahun ini paling besar untuk pemeliharaan dan dalam rangka penguatan kemampuan kapasitas pabrik untuk bisa memasok kegiatan dan permintaan pasar.

Asep menjelaskan lebih jauh, tahun ini merupakan tahun restrukturisasi sehingga belanja modal angkanya tidak terlalu signifikan. "Kalaupun ada, lebih pada maintenance alat-alat investasi dan pendanaan bersumber dari internal perusahaan," terangnya.

Baca Juga: Waskita Beton (WSBP) Bidik Kontrak Baru Hingga Rp 3,5 Triliun Pada Akhir 2022

Sekretaris Perusahaan WSBP Fandy Dewanto menjelaskan, sampai dengan September 2022, Waskita Beton telah mencatatkan kontrak baru senilai Rp 1,15 triliun. Jumlah itu naik 4% secara tahunan, mengingat di periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 1,11 triliun.

Sebagai informasi tambahan, hingga semester I 2022, pendapatan usaha Waskita Beton tumbuh menjadi Rp 744 miliar atau tumbuh hingga 81% yoy dari yang sebelumnya Rp 411 miliar di Juni 2021.

Pendapatan WSBP selama semester I-2022 ditopang oleh tiga segmen bisnis utama perusahaan, yakni beton precast, readymix, dan jasa konstruksi (instalasi precast).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×