kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

BEI: Jangan khawatir dengan kisruh politik di DPR


Kamis, 09 Oktober 2014 / 11:44 WIB
BEI: Jangan khawatir dengan kisruh politik di DPR
ILUSTRASI. Obligasi Negara.


Reporter: Amailia Putri Hasniawati | Editor: Uji Agung Santosa

JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) menilai kisruh yang terjadi di lembaga legislatif hanya bersifat sementara. Oleh karena itu, otoritas pasar modal ini menghimbau agar investor tidak perlu khawatir.

Direktur Utama BEI Ito Warsito mengatakan, gonjang ganjing politik yang terjadi di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan Majelis Permusyaratan Rakyat (MPR) hanya euforia orang-orang yang baru saja berkuasa. 

Kondisi akan kembali normal ketika pemerintah baru, Joko Widodo-Jusuf Kalla mulai menjalankan pemerintahan. "Pemerintahan baru kan tetap harus bekerjasama dengan DPR," ujarnya, Kamis (8/10).

Selama pemerintah baru melakukan kebijakan yang pro rakyat, maka para anggota legislatif sejatinya ikut mendukung. Karena kalau tidak, maka DPR akan berhadapan langsung dengan rakyat. BEI tidak memungkiri, kondisi politik menjadi salah satu penghambat IHSG untuk melaju.

Namun, kondisi akan kembali normal setelah 20 Oktober 2014, ketika pemerintahan baru mulai berkuasa. Otoritas BEI menurunkan target transaksi harian tahun ini dari Rp 7 triliun menjadi Rp 6,4 triliun. Target baru ini akan menjadi salah satu agenda yang akan dibahas pada rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) yang akan digelar akhir Oktober 2014 ini. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×